Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulFaktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan Kota Palu
Nama: SRI WAHYUNI
Tahun: 2025
Abstrak
Stunting adalah salah satu bentuk gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya. Kondisi ini mencerminkan adanya masalah gizi kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama, terutama selama masa-masa awal kehidupan anak yaitu sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun yang dikenal sebagai periode 1.000 hari pertama kehidupan. Status gizi anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pola asuh, tingkat ekonomi, kekurangan energi kronik dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Pantoloan Kota Palu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu obervasional analitik dengan metode case control. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 207 dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, didapatkan sampel sebanyak 132 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa pola asuh merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian stunting, nilai odds rasio (OR) sebesar 2,537 (CI=1,256-5,126). Tingkat ekonomi merupakan faktor risiko yang tidak signifikan terhadap kejadian stunting, nilai odds rasio (OR) 1,859 (CI=0,927-3,730). Kekurangan energi kronik merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian stunting, nilai odds rasio (OR) sebesar 2,369 (CI=1,178-4,764). Sanitasi lingkungan merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian stunting, nilai odds rasio (OR) 3,322 (CI=1,619-6,818). Adapun saran bagi masyarakat umum khususnya ibu balita sebaiknya bersama-sama berupaya untuk melakukan pencegahan stunting ketika masih dalam kandungan sampai dengan lahir dengan cara menjaga asupan zat gizi saat ibu hamil, memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, memberikan MP-ASI dengan tepat waktu, dan menjaga kesehatan anak dengan rutin membawa balitanya keposyandu setiap satu bulan sekali. Selain itu, diharapkan untuk calon ibu agar menjaga status gizi sebelum hamil termasuk memastikan (LILA) ?23,5 cm untuk mencegah Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang berisiko pada pertumbuhan janin. Kata Kunci: Stunting, Balita, Pola Asuh, Tingkat Ekonomi, Kekurangan Energi Kronik, dan Sanitasi lingkungan

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up