JudulFAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA UMUR 24-59 BULAN DI KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: KURNIATI |
Tahun: 2025 |
Abstrak KURNIATI. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak balita Umur 24-59 Bulan Di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong (dibawah bimbingan Nurdin, dan Nikmah Utami Dewi) Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Masyarakat Program Magister Pascasarjana Universitas Tadulako Desember 2024 Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) melaporkan bahwa prevalensi stunting anak balita di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2021 sebesar 31,7%, sedangkan data dari SSGI pada tahun 2022 prevalensi stunting turun menjadi 27,4%, serta pada tahun 2023, namun data SKI prevalensi stunting naik menjadi 28,5%. Prevalensi stunting di Kecamatan Siniu pada tahun 2021 sebanyak 35%, pada tahun 2022 meningkat menjadi 36,1%, dan pada tahun 2023 prevalensi stunting menurun menjadi 33,8%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis factor-faktor risiko kejadian stunting pada anak balita umur 24-59 bulan di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain penelitian case-control. Jumlah sampel 60 responden, masing-masing terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol. Pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan p-value 0.000 (OR 36,00), pola makan dengan p-value 0.00 (OR 11,667), status imunisasi dengan p-value 0.045 (OR 60,00), sanitasi lingkungan dengan pvalue 0,002 (OR 19,33) dan pendapatan keluarga dengan p-value 0.000 (OR 21,387), Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah berat badan lahir rendah dengan p-value 0,182 (OR 3,273), ASI Eksklusif dengan p-value 0.071 (OR 2,983), usia ibu menikah dengan p-value 0,171 (OR 2,513), pendidikan orang tua dengan p-value 0.796 (OR 0,765) terhadap kejadian stunting pada Anak balita umur 24-59 bulan di Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Variabel yang paling dominan sebagai faktor risiko kejadian stunting adalah variabel pola makan dengan OR 43,927. Diharapkan peningkatan penyuluhan sering dilakukan oleh petugas kesehatan serta kerjasama lintas sektor terkait intervensi spesifik dan sensitif untuk percepatan penurunan prevalensi stunting. Kata Kunci : pola makan, penyakit infeksi, imunisasi, sanitasi, pendapatan, stunting, Anak balita i |