JudulFAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA STUNTING PADA BALITA USIA 0-59 BULAN DI DESA BEKA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARAWOLA KABUPATEN SIGI |
Nama: INTJE PRITA MIRANDA |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK INTJE PRITA MIRANDA, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi Desa Beka (di bawah bimbingan Herman) Peminatan Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Prevalensi Balita Stunting sebesar 24,4% pada 2021. Demikian, angka tersebut lebih rendah dibanding 2020 yang diperkirakan mencapai 26,9%, prevelensi Stunting dalam 3 tahun terakhir 2021 sampai 2023 Stunting di Kabupaten Sigi masih sangat tinggi sebesar 26,4?ri data terbaru dari 12 kabupaten 1 kota. Pervelensi Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Marawola pada tahun 2023 berjumlah 199 kasus stuntin. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Stunting pada balita 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Marawola Kabupaten Sigi Desa Beka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif tipe survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 148 responden. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p=0,000), pendapatan keluarga (p=0,000), dan Asi Ekslusif (p=0,000) terdapat kejadian Stunting di Desa Beka. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, dan pemberian ASI eksklusif memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Beka, wilayah kerja Puskesmas Marawola, Kabupaten Sigi. Kata Kunci : Faktor, Balita Dan Stunting. |