JudulGAMBARAN KESIAPSIAGAAN PERAWAT DI PUSKESMAS PANTOLOAN DAN WANI BERDASARKAN Emergency Preparedness Information Questionnaire (EPIQ) DALAM MENGHADAPI BENCANA |
Nama: RAHMI RAHAYU |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Rahmi Rahayu. Gambaran Kesiapsiagaan Perawat di Puskesmas Pantoloan dan Wani Berdasarkan Emergency Prepadnes Information Questionnaire (EPIQ) Dalam Menghadapi Bencana (dibawah bimbingan Muhammad Sabri Syahrir) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu Bencana merupakan peristiwa yang dapat terjadi kapan saja dan berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat, termasuk pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas. Perawat sebagai garda terdepan memiliki peran vital dalam kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kesiapsiagaan perawat di Puskesmas Pantoloan dan Puskesmas Wani menggunakan instrumen Emergency Preparedness Information Questionnaire (EPIQ). Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 41 perawat dari kedua puskesmas. Jumlah populasi pada penelitian ini berjumlah 41 populasi, teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner EPIQ yang mencakup delapan dimensi: sistem komando kejadian, triase, epidemiologi dan pengawasan, dekontaminasi, komunikasi dan konektivitas, masalah psikologis, populasi khusus, serta akses terhadap sumber daya kritis. Hasil menunjukkan bahwa kesiapsiagaan perawat secara umum berada pada kategori siap. Dimensi dengan kesiapsiagaan tertinggi adalah populasi khusus sebanyak 38 orang dengan presentase 92,7?n sistem komando kejadian sebanyak 32 orang dengan presentase 22%, sementara komunikasi dan konektivitas menunjukkan kesiapsiagaan terendah dengan skor sebanyak 27 orang dengan presentase 65,9%. Kesimpulannya dalam penelitian ini mayoritas perawat berada dalam kategori siap. Namun demikian temuan ini juga menegaskan perlunya peningkatan kapasitas perawat melalui pelatihan berkelanjutan dan penguatan sistem kesiapsiagaan, khususnya dalam hal penanganan komunikasi dan konektivitas yang dimana dapat membantu perawat dalam berkoordinasi dengan tim medis lainnya dan memberikan edukasi yang tepat kepada pasien dan masyarakat selama bencana Kata Kunci: Bencana, EPIQ, Kesiapsiagaan Perawat, Puskesmas |