Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulGambaran Perbandingan Postur Kerja Dengan Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) Dan Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Operator SPBU Diponegoro Kota Palu
Nama: NARGIS SARZILAH
Tahun: 2025
Abstrak
ABSTRAK Nargis Sarzilah. Gambaran Perbandingan Postur Kerja Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Dan Quick Exposure Checklist (QEC) Pada Operator SPBU Diponegoro Kota Palu. (di bawah Bimbingan Muhammad Sabri Syahrir). Departemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Internasional Labour Organization (ILO) menyatakan prevalensi Musculoskeletal Disorders (MSDs) di dunia terus meningkat 6 juta setiap tahunnya. Salah satu penyebab utama pekerja terkena MSDs, adalah postur kerja yang tidak ergonomis. Postur kerja merupakan posisi tubuh seseorang ketika melakukan pekerjaan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran perbandingan pengukuran postur kerja dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Quick Exposure Checklist (QEC) pada seluruh operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Diponegoro Kota Palu yang berjumlah 24. Pengukuran postur kerja menggunakan REBA, dengan cara mengukur bagian leher, kaki, badan, pergelangan tangan, lengan atas dan bawah serta beban dan genggaman. Pengukuran postur kerja menggunakan QEC dengan mengkombinasikan penilaian operator dan peneliti dengan mengukur bagian punggung, bahu, pergelangan tangan, leher, beban, durasi, tingkat gaya, permintaan visual, serta getaran, tempo kerja dan tekanan. Hasil perbandingan pengukuran postur kerja memperlihatkan kelompok pertama, yang terdiri dari 10 operator, terdapat perbedaan penilaian antara REBA dan QEC. Hasil REBA, risiko bahaya yang dihadapi oleh operator tergolong rendah atau kurang berisiko, namun hasil QEC, risiko yang dihadapi operator tersebut tergolong tinggi atau berisiko, ini menunjukkan adanya perbedaan antara kedua metode dalam menilai postur kerja yang ada pada operator. Kesimpulan dari penelitian ini gambaran perbandingan pengukuran postur kerja menggunakan REBA dan QEC, memperlihatkan dominan terhadap perbedaan dalam kategori risiko pada pekerja operator SPBU. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah menggunakan REBA untuk mengukur postur kerja operator SPBU, karena metode QEC kurang efektif terutama karena faktor visual dan tempo kerja yang tidak relevan. Kata Kunci : Postur Kerja, REBA, QEC, MSDs, Operator SPBU

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up