JudulFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum Blues Di RSUD Anutapura |
Nama: MAGFIRA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Postpartum blues atau dikenal dengan baby blues syndrome merupakan gangguan psikologis yang terjadi pada ibu pasca melahirkan. Hal ini berdampak negatif pada psikologis ibu kedepannya, apabila tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi kondisi yang lebih parah yaitu depresi postpartum dan psikosis postpartum yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi. WHO menjelaskan prevalensi postpartum blues dari ibu di seluruh dunia adalah sekitar 30-70?n ini berlangsung selama 3-4 hari dan mencapai puncaknya pada hari ke-5 postpartum. Penelitian yang dilakukan di Kota Palu menemukan bahwa 60% ibu mengalami postpartum blues. Jumlah kasus postpartum blues di Sulawesi Tengah cukup signifikan, masyarakat umumnya tidak mengetahui penyakit ini sehingga tidak terdiagnosa dan tidak tertangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian postpartum blues di RSUD Anutapura. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini yaitu ibu nifas di RSUD Anutapura, besar sampel dihitung menggunakan rumus slovin. Total sampel sebanyak 84 ibu nifas dipilih dengan teknik accidental sampling. Analisis data yang diperoleh dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami (p=0,001) dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,012) dengan kejadian postpartum blues, dan tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,628), paritas (p=0,833), dan pekerjaan ibu (p=0,221) dengan kejadian postpartum blues pada ibu nifas di RSUD Anutapura. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai postpartum blues serta pentingnya dukungan suami dalam memenuhi kebutuhan psikologis ibu dengan cara yang lebih inovatif untuk mencegah terjadinya postpartum blues. |