JudulFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawua |
Nama: FARDILA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Gigitan hewan penular rabies (GHPR) merupakan kasus gigitan hewan yang berpotensi menularkan penyakit rabies kepada manusia. Kabupaten Poso merupakan salah satu daerah endemis rabies karena setiap tahun selalu terjadi kasus gigitan hewan penular rabies. Berdasarkan data prevalensi pada tahun 2024 Puskesmas Kawua menempati urutan teringgi kedua yaitu dengan prevalensi 0,421%. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan, praktik pemeliharaan HPR, dan status vaksinasi HPR terhadap kejadian GHPR di Wilayah Kerja Puskesmas Kawua. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode case control. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Kawua, jumlah sampel adalah 168 responden terbagi atas dua kelompok yaitu kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:2. Berdasarkan kriteria eksklusi ada reponden yang dikeluarkan karena berusia ? 10 tahun, sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 150 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 95% (? = 0,05). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0,000), praktik pemeliharaan HPR (p = 0,034), dan status vaksinasi HPR (p = 0,000) dengan kejadian GHPR. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pengetahuan, praktik pemeliharaan HPR, status vaksinasi HPR memiliki hubungan yang bermakna. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kawua disarankan untuk aktif dalam mengikuti penyuluhan, memelihara anjing dengan mengkandangkan atau mengikatnya agar tidak berkeliaran bebas, dan melakukan vaksinasi rabies pada anjing peliharaan rutin minimal sekali setahun. |