JudulANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU |
Nama: NUR ANNISA |
Tahun: 2025 |
Abstrak NUR ANNISA. Analisis Faktor Risiko Kejadian Campak Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara, Kota Palu (di bawah bimbingan Nur Hikmah Buchair) Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako World Health Organization (WHO) melaporkan, telah terjadi peningkatan kasus campak secara global pada tahun 2021-2022 yang didominasi oleh balita, yakni dari 7.802.000 kasus (9,8%) menjadi 9.232.288 kasus (11,6%) dan kematian akibat campak meningkat secara signifikan dari 95.000 kasus (1,20%) menjadi 136.216 kasus (1,71%). Berdasarkan data global, sekitar 1 dari 5 orang anak tidak memiliki perlindungan terhadap campak. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang mengalami peningkatan penemuan kasus campak yang sangat signifikan. Puskesmas Sangurara merupakan puskesmas dengan kasus campak tertinggi di Kota Palu hingga menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Ada banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya campak. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis faktor risiko kejadian campak pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sangurara dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 4955 balita dengan menggunakan rumus Standley Lameshow didapatkan hasil 34 dengan menggunakan perbandingan 1:2 sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 102 orang dengan matching jenis kelamin dan usia. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan accidental sampling. Analisis data menggunakan uji odds ratio dengan ?=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel asi ekslusif (OR=1,083 dan CI=1,030-5,232) yang menunjukan bahwa ASI Ekslusif bukan merupakan faktor risiko terjadinya campak pada balita, sedangkan riwayat kontak (OR=16,111 dan CI=5,837-44,470) dan peran petugas (OR=3,267 dan CI=1,296-8,236) merupakan faktor risiko kejadian campak pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara. Disarankan kepada orang tua yang memiliki balita untuk melakukan pencegahan penyakit campak dengan memastikan anak mendapatkan ASI ekslusif, menghindarkan anak dari kontak dengan penderita dan memastikan anak diimunisasi agar terhindar dari risiko tertular penyakit campak. Kata Kunci : Campak, Balita, Riwayat Kontak, Peran Petugas Kesehatan |