JudulGambaran Perilaku Mitigasi Bencana Alam Berbasis Budaya Lokal (Peninggalan Megalitik) Di Lembah Bada Kabupaten Poso |
Nama: NURHALIZA ZAZILIAH |
Tahun: 2025 |
Abstrak Pada 2022, terjadi 388 bencana global yang menyebabkan 30.748 kematian akibat suhu ekstrem, banjir, badai, kekeringan, kebakaran hutan, tanah longsor, gempa, dan letusan gunung berapi. Mitigasi bencana berbasis budaya lokal dapat di manfaatkan untuk menjaga lingkungan dari ancaman bahaya bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku mitigasi bencana berbasis budaya lokal (peninggalan megalitik) di Lembah Bada, Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tokoh adat, kepala desa, ahli arkeologi, serta masyarakat setempat, ditambah observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan menjadi salah satu alasan masyarakat Lembah Bada ketika mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam mitigasi budaya lokal. Tradisi ini telah diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi oleh leluhur di Lembah Bada. Bentuk mitigasi tersebut mencakup rumah adat tahan gempa (Tambi), pengetahuan lokal dalam mengenali tanda-tanda bencana (cosmologi, cuaca, dan astronomi), larangan seperti pamali, aturan adat, serta ritual tolak bala. Pengalaman menghadapi bencana membuat masyarakat menyadari bahwa ada lokasi yang tidak layak dijadikan tempat tinggal. Hal ini melahirkan pengetahuan lokal tentang lingkungan yang aman untuk pemukiman. Dukungan tokoh adat semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa lembaga adat memiliki peran penting dalam mempertahankan dan melestarikan mitigasi berbasis budaya lokal. Kata Kunci : Perilaku, Mitigasi, Budaya Lokal, Bencana Alam |