JudulAnalisis Faktor Risiko Kejadian Gastritis Usia 20-44 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu |
Nama: AUDRY QIRANA MUSA A.K |
Tahun: 2024 |
Abstrak Penyakit gastritis jika tidak diobati akan mengganggu fungsi lambung dan dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung hingga kematian. Menurut WHO insiden gastritis di dunia mencapai 1,8-2,1 juta. Global Burden Disease menyatakan usia 20-45 tahun yang paling sering mengalami gastritis. Data dari departemen kesehatan RI menyatakan Indonesia sebanyak 40,8% mengalami gastritis pada usia 20-60 tahun. Dinas kesehatan kota Palu menyatakan gastritis menempati urutan keempat pada tahun 2022 dengan jumlah 15.342 kasus. Puskesmas kamonji menjadi salah satu puskesmas yang memiliki kasus tertinggi pada kelompok usia 20-44 tahun dengan insiden sebanyak 539. Tujuan dari penelitian ini untuk memastikan sejauh mana faktor risiko berkontribusi dalam kejadian suatu penyakit. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control memiliki tingkat kepercayaan 95%. Besar sampel menggunakan rumus slovin pada 85 orang dengan perbandingan 1:1 serta menggunakan matching jenis kelamin dengan total sampel sebanyak 170 orang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Sumber data meliputi data sekunder dari rekam medis dan data primer dari wawancara. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat. Didapatkan hasil bahwa konsumsi makanan pedas (OR = 5.530, P=0.000), Stres (OR= 3.954, P=0.000), dan kebiasaan merokok (OR=3.156, P=0.001) merupakan faktor risiko dan bermakna secara signifikan terhadap kejadian gastritis sedangkan Riwayat Konsumsi OAINS (OR=0,720, P=0,641) merupakan faktor protektif dan tidak bermakna secara signifikan. Diharapkan agar dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit gastritis sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian gastritis. |