JudulFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU, KABUPATEN SIGI |
Nama: WINDA WAHYUNI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Stunting adalah masalah gizi yang ada dunia, sebanyak 165 juta balita yang di dunia mengalami kondisi pendek (stunting). 80% persen balita yang menderita stunting tersebar di 14 negara di seluruh dunia dengan Indonesia yang menduduki peringkat ke 5 negara dengan jumlah stunting terbesar. Di wilayah kerja Puskesmas Biromaru, jumlah data stunting terbaru Februari 2023 yang peneliti ambil pada bulan Juni terdapat sebanyak 282 balita usia 12-59 bulan yang mengalami stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 282 balita dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 74 balita anak usia 12-59 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis uji Chi Squere. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu (p-value=0,029), riwayat BBLR (p-value=0,004) dan riwayat ASI eksklusif (p-value=0,187). Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu variabel pengetahuan ibu dan riwayat BBLR memiliki hubungan dengan kejadian stunting sedangkan variabel riwayat ASI eksklusif tidak berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Di sarankan bagi ibu yang sedang mengandung agar sering memberkonsultasi kehamilan ke pelayanan kesehatan dan aktif mengikuti penyuluhan ataupun edukasi khususnya mengenai gizi ibu dan anak selama masa kehamilan maupun setelah melahirkan agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan dapat mengurangi terjadinya BBLR pada bayi. Kata Kunci : Stunting, Pengetahuan, ASI Eksklusif, BBLR |