JudulFAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATUMBANGAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR |
Nama: MUHAMMAD FADIL NURSYAWAL |
Tahun: 2024 |
Abstrak Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi utama pada balita di Indonesia yang masih tinggi dan belum teratasi. Prevalensi stunting pada balita Provinsi Sulawesi Barat 2022 sebanyak 35%, menempati urutan kedua di Indonesia. Sementara berada pada urutan ke-3 di Kabupaten Polewali Mandar adalah Puskesmas Katumbangan 38,09%. Tujuan dari penitain ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis apa saja faktor risiko kejadian stunting pada balita di Puskesmas Katumbangan, Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan metode desain studi case control bersifat kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 513 populasi dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 86 sampel, jumlah sampel didapatkan dari rumus Lameshow dengan perbandingan kelompok kontrol 43 dan kelompok kasus 43. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis pengambilan simple random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisa mendapatkan bahwa ada hubungan antara BBLR (p-value = 0,026; OR = 3,654), ASI Eksklusif (p-value = 0,007; OR = 4,969), riwayat penyakit infeksi (p-value = 0,028; OR = 2,971), dan usia ibu saat hamil dengan stunting (p-value = 0,038; OR = 2,991) kejadian stunting. Sedangkan tidak hubungan antara praktik higiene (p-value = 0,543; OR = 0,543) dengan kejadian stunting. Disarankan kepada Puskesmas Katumbangan untuk meningkatkan penyuluhan tentang kecukupan gizi ibu, ASI Ekslusif dan MP-ASI, pengobatan segera ke puskesmas, pentingnya imunisasi dasar kepada balita, dan bekerja sama dengan pemerintah tentang dampak pernikahan dini yang ditargetkan kepada calon ibu dan ibu hamil sebagai pencegahan kejadian stunting. |