JudulAnalisis Faktor Risiko Kejadian Diare Pasca Banjir Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Tolitoli |
Nama: AISYAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak Bencana banjir dapat menimbulkan dampak yang sangat besar termasuk terhadap ekonomi serta menurunnya kualitas hidup penduduk dan kesehatan, bencana banjir umumnya berlangsung lama sehingga menyebabkan kerusakan sistem sanitasi, air bersih, serta menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa), penyakit yang ditularkan melalui media seperti diare. Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air dengan kondisi tinja encer atau cair. Menurut WHO diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Dari hasil pelaporan penyakit pasca banjir setiap tahunnya di Kabupaten Tolitoli, diare termasuk salah satu dari 3 penyakit yang selalu muncul pasca banjir bahkan menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). Penelitian ini bertujuan melihat faktor risiko kejadian diare pasca banjir di wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Case Control Study, total sampel kasus berjumlah 79 dan kontrol sebanyak 79 orang dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Hasil menunjukkan bahwa kebiasaan mencuci tangan (OR = 0,229 95%CI= 0,080-0,653), kepemilikan jamban (OR = 0,494 95%CI= 0,044-5,556), sumber air bersih (OR = 0,325 95%CI=0,033-3,192), dan tempat sampah (OR = 0,168 95%CI=0,054-0,522) bukan merupakan faktor risiko kejadian diare pasca banjir di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kabupaten Tolitoli. Diharapkan agar masyarakat lebih memperhatikan kebiasaan mencuci tangan setelah membuang sampah dan memegang benda-benda yang ada di sekitar rumah menggunakan sabun dengan air mengalir. Kata Kunci : Diare, CTPS, Jamban, Air Bersih, Tempat Sampah |