JudulAnalisis Risiko Kesehatan Lingkungan Akibat Paparan Particulate Matter (PM2.5) Pada Petugas Terminal Bus Tipe B Tipo Kota Palu |
Nama: NUR AMILANG |
Tahun: 2024 |
Abstrak Pencemaran PM2.5 dapat menyebabkan masalah kesehatan dan salah satu yang paling berisiko adalah petugas yang bekerja di terminal, karena petugas bekerja selama berjam-jam setiap harinya. Hal itu disebabkan oleh paparan partikel dari aktivitas terminal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko paparan Particulate matter(PM2.5) terhadap petugas Terminal Bus Tipe B Tipo Kota Palu, dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Pengukuran konsentrasi PM2.5 dilakukan selama 3 hari di 6 titik pengukuran, dimana 5 titik pengukuran di luarruangan dan 1 titik pengukuran di dalam ruangan sesuai dengan SNI 19-7119.92005. Pengukuran dilakukan dengan alat HT-9600 (Detector Particle Counter Monitor Profesional) pada waktu padatnya aktivitas terminal di pukul 07.00–17.00 WITA. Hasil pengukuran rata-rata konsentrasi PM2.5 tertinggi berada di dalam ruangan sebesar 34.33µg/m3 dan telah melebihi standar baku mutu PM2.5 indoor yang sebesar 25µg/m3. Sedangkan rata-rata konsentrasi PM2.5 di luar ruangan sebesar 20.56µg/m3dan masih berada di bawah baku mutu PM2.5 outdoor yang sebesar 55µg/m3. Adapun rata-rata suhu selama pengukuran sebesar 34,7?C dengan rata-rata kelembapan 59%. Besaran risiko PM2.5 pada petugas terminal yakni RQ?1 sehingga dapat dikatakan bahwa petugas terminal belum berisiko gangguan kesehatan akibat paparan PM2.5. Meskipun nilai risiko saat ini masih belum dinyatakan berbahaya, namun perilaku merokok sebagian petugas menyebabkan konsentrasi PM2.5 dalam ruangan saat ini telah melebihi standar baku mutu, sehingga disarankan agar pihak Terminal Bus Tipe B Tipo Kota Palu sebaiknya semakin memperketat larangan merokok pada petugas terminal khususnya yang bertugas di dalam ruangan. |