JudulFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro Kota Palu |
Nama: YIFTA MAREWA PABUBA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Menurut World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Berdasarkan data survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Sulawesi Tengah adalah 28,2%, hal ini mengalami penurunan pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1,5 persen di tahun 2021 dengan angka prevalensi 29,7%. Sedangkan, prevalensi stunting di Kota palu sendiri berada di angka 24,7%. Jumlah kasus stunting di 14 puskesmas yang ada di kota palu ada sebanyak 1.011 kasus. Puskesmas mamboro menempati urutan pertama kasus stunting tertinggi yaitu sebesar 21,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Mamboro Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini ada sebanyak 220 balita. Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin didapatkan hasil 142 sampel yang diambil melalui teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis yang digunakan yaitu Chi-Square dengan nilai ? = 0,5%. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan yang signifikan antara Riwayat Imunisasi (p-value 0,000), ASI Eksklusif (p-value 0,013) dan BBLR (p-value 0,009). Baiknya setiap ibu untuk menjaga asupan gizi anak sejak dalam kandungan, memberi ASI Eksklusif selama 6 bulan dan memastikan anak imunisasi lengkap. |