JudulAnalisis Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Dolo Kabupaten Sigi |
Nama: SULISTIANA SYAHRIR |
Tahun: 2024 |
Abstrak Secara global, terdapat 14 negara dengan lebih dari 50% anak mengalami gejala pneumonia. Sementara itu, 19 negara dengan 20% sampai 50% anak merasakan gejala pneumonia dan tidak mendapatkan perawatan. Diperkirakan sekitar 39?ri seluruh kasus berada di Asia Tenggara. Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara dengan penyakit pneumonia yang tercatat sebanyak 466.525 ribu dari beberapa provinsi salah satunya Provinsi Sulawesi tengah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa Kabupaten Sigi pada tahun 2021-2022 berada diurutan ke-6 tertinggi pneumonia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor risiko kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Dolo. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan pendekatan Case Control, total sampel kasus berjumlah 60 dan kontrol sebanyak 60 orang menggunakan Teknik Simple Random Sampling dengan perbandingan 1:1. Analisis statistik dengan Odd Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa), jenis lantai (OR=4,048; 95% CI 1,687-9,709), kepadatan hunian (OR=3,267; 95% CI 1,537-6,942), anggota keluarga merokok (OR=4,667; 95% CI 1,447-15,046), obat nyamuk bakar (OR=11,333; 95% CI 4,659-27,570), bahan bakar masak (OR=9,857; 95% CI 4,271-22,748, dan cerobong asap (OR=3,824; 95% CI 1,635- 8,942) merupakan faktor risiko kejadian pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Dolo dan jenis dinding (OR=0,872; 95% CI 0,312-2,436) bukan merupakan faktor risiko di Wilayah Kerja Puskesmas Dolo. Disarankan agar petugas kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait faktor yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia pada balita. Kata Kunci: Balita, Faktor Risiko, Kabupaten Sigi, Pneumonia |