JudulHubungan Jenis Makanan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna |
Nama: IMELDA YUNIARTI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Gastritis merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang sering dialami oleh berbagai kelompok usia khususnya remaja. Usia remaja yang biasanya banyak mengalami gastritis berkisar di usia 17-25 tahun. Data World Health Organization tahun 2019 menyatakan bahwa prevalensi penderita gastritis di dunia sekitar 1.8 - 2.1 juta jiwa. Pada tahun 2019, kasus kejadian gastritis di Indonesia mencapai 274.396 kasus (40.8%). Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2022 kasus gastritis mencapai 45.230 jiwa, sedangkan data Dinas Kesehatan Kota Palu 2022 kasus gastritis mencapai 18.864 jiwa. Data terakhir kunjungan pasien gastritis di Puskesmas Kawatuna mencapai 2.281 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi jenis makanan pedas, makanan/minuman asam, makanan/minuman bergas, konsumsi teh/kopi dan makanan gorengan dengan kejadian gastritis pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1010 orang dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konsumsi makanan pedas (p value = 0.003 (?<0.05)), Makanan/minuman asam (p value = 0.011 (?<0.05)), Makanan/minuman bergas (p value = 0.027 (?<0.05)), Konsumsi teh/kopi (p value = 0.006 (?<0.05)), Makanan gorengan (p value = 0.012 (?<0.05)) merupakan penyebab kejadian gastritis pada remaja. Disarankan pada penderita gastritis maupun tidak menderita gastritis untuk menjaga pola makannya dengan mengurangi konsumsi jenis makanan yang mengiritasi lambung dan meningkatkan asam lambung secara berlebihan Kata Kunci : Kejadian Gastritis, Makanan Iritasi Lambung |