JudulPerilaku Pekerja Dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi Pada Pabrik Tahu Super Afifah |
Nama: MUHAMMAD IBNU FADHIL |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Muh Ibnu Fadhil. Perilaku Pekerja Dalam Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi pada Pabrik Tahu Super Afifah (di bawah Bimbingan Dr. Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc) Departemen Keselamatan Kesehatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Kesiapsiagaan pekerja dalam menghadapi bencana menjadi faktor utama yang menentukan efektivitas kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan. Data Centre for Research on the Epidemiology of Disasters tahun 2022, tercatat ada 387 peristiwa bencana alam di seluruh dunia, jumlah ini sedikit melebihi rata-rata peristiwa dari tahun 2002 hingga 2021 yang mencapai 370 peristiwa. Menurut United Nations-International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) tahun 2018, Indonesia adalah negara yang berada pada peringkat ketiga paling rawan terhadap bencana gempa bumi di dunia dengan jumlah total kematian mencapai 47%. Kota Palu dan sekitarnya dalam 100 tahun terakhir setidaknya terjadi 10 kali kejadian gempa bumi merusak pada lajur sesar. Berdasarkan hasil wawancara pada salah penanggung jawab pabrik tahu super afifah didapatkan informasi bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi pekerja pabrik tahu super afifah belum berjalan efektif karena 3 faktor utama yaitu pengetahuan dan sikap pekerja, sistem peringatan bencana, dan mobilisasi sumber daya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku kesiapsiagaan pekerja dalam menghadapi bencana. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap pekerja cukup baik terkait bahaya atau dampak dari gempa bumi. Belum adanya kebijakan kesiapsiagaan bencana gempa bumi secara tertulis. Tidak adanya alat atau teknologi berbasis peringatan otomatis yang terintegrasi. Dalam mobilisasi sumber daya seperti kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana serta tidak adanya pelatihan bagi pekerja dalam kesiapsiagaan bencana gempa bumi sehingga diperlukan intervensi secara berkesinambungan melalui sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana. Kata Kunci : Gempa Bumi, Kesiapsiagaan, Kota Palu, Pekerja |