JudulHubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu |
Nama: ADELIA FEBRIANTI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Data World Health Organization (WHO) tahun 2020 tercatat sebanyak 808 kasus kematian balita akibat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ISPA di Indonesia selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada bayi dan balita serta selalu menempati daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit dan puskesmas. Data dari Dinas kesehatan Kota Palu menunjukkan Puskesmas Kawatuna menjadi salah satu Puskesmas yang memiliki kasus tertinggi dengan insiden sebanyak 949 kasus dari 3.986 balita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu dengan mempertimbangkan aspek kondisi fisik rumah meliputi variabel jenis lantai, jenis dinding, kepadatan hunian, luas ventilasi dan pencahayaan. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey analitik, dengan desain cross sectional. Pengambilan besar sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil 98 balita. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling dilakukan dengan teknik simple random sampling menggunakan metode stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis dinding (?-value = 0,006) dan tidak terdapat hubungan antara jenis lantai (?-value = 0,155), kepadatan hunian (?-value = 0,163), luas ventilasi (?-value = 0,137) dan pencahayaan (?-value = 0,066) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Disarankan kepada masyarakat agar memperhatikan kebersihan dinding dan lantai untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus ISPA serta diharapkan pihak puskesmas untuk mengkaji lebih dalam lagi penyebab terjadinya ISPA banyak terjadi pada balita di wilayah kerja tersebut. |