JudulFaktor Risiko Kejadian Schistosomiasis Di Wilayah Kerja Puskesmas Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso Pada Tahun 2019-2021 |
Nama: TRI RAMADHANI |
Tahun: 2023 |
Abstrak ABSTRAK Tri Ramadhani. Faktor Risiko Kejadian Schistosomiasis di Wilayah Kerja Puskesmas Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso pada Tahun 2019- 2021 (dibawah bimbingan Dilla Srikandi Syahadat). Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu Sulawesi Tengah merupakan satu-satunya Provinsi dari 34 Provinsi di Indonesia yang endemis schistosomiasis. Wilayah Napu terdapat 3 Kecamatan dan jumlah kasus 3 tahun berturut-turut yaitu Kecamatan Lore Timur sebanyak 36 kasus, Lore Utara sebanyak 30 kasus, dan Lore Peore sebanyak 13 kasus. Wilayah kerja Puskesmas Wuasa terdapat 7 Desa dengan total jumlah kasus 3 tahun terakhir sebanyak 30 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian schistosomiasis di wilayah kerja Puskesmas Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso pada Tahun 2019-2021. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan case control. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 75 orang, sampel kasus sebanyak 25 orang dan sampel kontrol sebanyak 50 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat dengan membandingkan faktor risiko terjadinya schistosomiasis antara kasus dan kontrol menggunakan rumus Odd Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan (OR=3,431;95% CI 1,174-10,026), Lokasi bekerja (OR=3,551;95% CI 1,258-10,027), air bersih (OR=3,188;95% CI 1,177-8,363, Jamban (OR=3,451;95% CI 1,264-9,242), dan APD (OR=4,571;95% CI 1,605- 13,021) merupakan faktor risiko kejadian schitosomiasis. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu petugas kesehatan Kecamatan Lore Utara agar melakukan survei lokasi secara berkelanjutan untuk mengontrol fokus keong yang baru dan memberikan penyuluhan terkait penggunaan air bersih dan jamban agar masyarakat tidak lagi memanfaatkan sungai untuk keperluan mencuci dan buang air besar, serta masyarakat lebih meningkatkan kesadaran diri untuk memakai APD ketika akan pergi bekerja dan melewati daerah fokus keong. Kata Kunci: Lokasi, Air Bersih, Jamban, APD, Schistosomiasis |