JudulFAKTOR RISIKO DEMOGRAFI TERHADAP KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2020-2022 |
Nama: DANDI FAHREZA SETIAWAN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Berat badan lah ir rendah (BBLR) merupakan suatu kondisi bayi yang memiliki berat kurang dari 2,500 gram saat lahir. Indonesia berada diurutan kesembilan angka prevalensi bayi BBLR dengan lebih dari 15,5?ri semua kelahiran setiap tahunnya. Provinsi Sulawesi Tengah menduduk i peringkat pertama kejadian BBLR yaitu 8,9%. Pada tahun 2020 jumlah kasus kejadian BBLR di Puskemas Sangurara yaitu sebanyak 35 kasus, pada tahun 2021 yaitu 25 kasus dan pada tahun 2022 berj umlah 23 kasus. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pende katan case control pada tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan besar sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil 83 orang dan perbandingan 1:1 serta menggunakan matching jenis kelamin, maka total sampel sebanyak 166 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan tek nik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu pengukuran pendidikan, pendapatan ekonomi keluarga dan usia ibu saat hamil. Analisis data menggunakan uji odds ratio, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan (OR=2,831 dan CI=1,422-5,635), pendapatan ekonomi keluarga (OR=2,643 dan CI=1,32-5,016), dan usia ibu saat hamil (OR=3,441 dan CI=1,189-9,963) merupakan faktor risiko kejadian BBLR. Untuk menanggulangi kejadian BBLR yaitu pihak petugas kesehatan meningkatkan pelayanan kesehatan menghimbau bagi ibu hamil untuk rutin kunjungan di posyandu/puskesmas guna memeriksakan kehamilannnya secara teratur minimal 4 kali selama kehamilan agar dapat mengetahui perkembangan janin dalam kandungan. |