JudulMANAJEMEN PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (P2 ISPA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPANA TETE KABUPATEN TOJO UNA-UNA |
Nama: DEWI SARTIKA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi tahun 2019 angka cakupan pneumonia akibat ISPA masih belum mencapai target nasional yaitu sebesar 90?n semakin menurun dari tahun ke tahun. Data profil kesehatan dari dinas kesehatan kabupaten tojo una-una tahun 2019, penemuan kasus ISPA ditemukan sekitar 5,735 kasus. Angka cakupan Pneumonia akibat ISPA pada tahun 2019 di Puskesmas Ampana Tete ditemukan sekitar 627 kasus dan pada tahun 2020 penemuan kasus ISPA di Puskesmas Ampana Tete mengalami peningkatan sebanyak 786 kasus dengan urutan ke-5 kasus tertinggi dari 13 puskesmas yang ada dikabupaten tojo una-una. Program Kesehatan Puskesmas membutuhkan kerja sama dari tenaga kesehatan terkhusus pada program P2 ISPA untuk mengelola pelayanan kesehatan dalam manajemen perencanaan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan pelayanan kesehatan berdasarkan manajemen perencanaan pada program P2 ISPA di wilayah kerja Puskesmas Ampana Tete. Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui teknik wawancara mendalam. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling, informan berjumlah 6 orang. Pengumpulan data melalui triangulasi teknik yakni wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan program (P2 ISPA) di Puskesmas Ampana Tete selama ini belum berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tidak membuat strategi dalam mencapai sasaran program secara jelas, dapat meramalkan keadaan dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada tahun sebelumnya, perencanaan kegiatannya tidak sesuai dengan rincian (RUK) dan (RPK), tidak ada prosedur standar operasioanal (SOP) dan perencanaan anggaran tidak dibuat secara rinci dan detail berdasarkan POA sehingga tidak dapat ditentukan besaran dana yang dibutuhkan dan masih kurangnya anggaran untuk Program P2 ISPA di puskesmas Ampana Tete. Saran: perlu adanya perencanaan yang lebih spesifik pada Program ISPA dan menyusun perencanaan program ISPA secara terperinci dan terkonsep sehingga program dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci : Manajemen Perencanaan, P2 ISPA |