JudulFaktor Risiko Kejadian Stunting Di Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi |
Nama: JESSICA ANGELINA MANGELA |
Tahun: 2022 |
Abstrak JESSICA ANGELINA MANGELA. Faktor Risiko Kejadian Stunting di Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi (di bawah bimbingan Muhammad Jusman Rau) Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) kurang dari -2 SD sampai dengan kurang dari -3 SD (pendek/ stunted). Stunting merupakan proses panjang yang dimulai dari masa prakonsepsi dimana kesehatan ibu sangat mempengaruhi kesehatan anak yang dilahirkan. Puskesmas Palolo merupakan wilayah kerja daerah yang paling tinggi terdapat kasus stunting berdasarkan laporan tahunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting di Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi Case control. Populasi penelitian ini berjumlah 404 orang, dengan menggunakan rumus Lameshow didapatkan sampel sebanyak 93 dengan total sebanyak 186 orang. Penarikan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu (p=0,000; OR= 5,060; CI = 2,173-11,781), tingkat pengetahuan ibu (p=0,000; OR= 4,853; CI= 2,411-9,767), pendapatan keluarga (p=0,018; OR= 2,892; CI= 1,252-6,682), ASI Eksklusif (p=0,000; OR=6,595; CI= 3,316-13,118) terhadap kejadian stunting di Puskesmas Palolo Kabupaten Sigi. Diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, dan masyarakat menghindari pernikahan di umur yang masih muda atau terlalu tua. Kata Kunci : Stunting, Umur Ibu, Tingkat Pengetahuan, Pendapatan, ASI Eksklusif |