JudulAnalisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Petugas SPBU 73.941.08 Di Kota Palu. |
Nama: WINDISARI |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Windisari. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Petugas Spbu 73.941.08 Soekarno Hatta Di Kota Palu Sulawesi Tengah (dibawah bimbingan Pitriani) Departemen Kesehatan Lingkungan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Sumber pencemar terdiri atas dua yaitu sumber bergerak dan tidak bergerak. Sumber pencemaran udara yang utama berasal dari transportasi yaitu kendaraan bermotor, dimana hampir 60?ri polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida (CO) dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (HC). Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis Besaran Risiko Paparan Karbon Monoksida (CO) pada petugas SPBU 73-94108 Kota Palu. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan untuk mengetahui besarnya risiko kesehatan akibat paparan lingkungan terhadap suatu populasi terhadap petugas SPBU 73-94108. Pengambilan sampel parameter Karbon Monoksida diperoleh 3 titik di lokasi penelitian.Alat yang digunakan adalah CO smart sensor karbon monoksida AS8700A.Hasil pengukuran konsentrasi karbon monoksida CO di SPBU didapatkan nilai konsentrasi yaitu 1.255,07 µg/m3, nilai waktu pajanan pada petugas SPBU berkisar 2-8 jam/hari, frekuensi pajanan selama 336 hari/minggu, durasi pajanan berkisar 1-21 tahun, laju inhalasi berdasarkan nilai default 0.83 m3/jam, dan berat badan berkisar 50-83 kg. Nilai intake untuk efek non karsinogenik pada petugas yang tertinggi 0,002470889828 mg/kg/hari yang terendah sebesar 0,00009132420091 mg/kg/hari. Nilai Risk Quotient (RQ) pajanan CO pada petugas SPBU didapatkan RQ ? 1. Bagi operator maupun petugas SPBU perlu menjaga kebersihan, mengonsumsi asupan makanan dengan gizi seimbang serta menggunakan APD minimal masker saat bekerja. Kata kunci: SPBU, ARKL, RQ, INTAKE |