JudulFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AKO KABUPATEN PASANGKAYU |
Nama: IRMAYANTI .M |
Tahun: 2022 |
Abstrak Hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6?lita yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan kondisi BBLR. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 25 provinsi kepada Direktorat Gizi Masyarakat, dari tahun 2019 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat badannya, didapatkan sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat BBLR. Pada tahun 2019, di Indonesia penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi BBLR yaitu 35,3%. Penyebab kematian lainnya di antaranya asfiksia 27,0%, kelainan bawaan 12,5%, sepsis 3,5%, tetanus neonatorium 21,4%, dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Hubungan Usia Ibu, Pengetahun Ibu, Jarak Kehamilan dan umur kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSUD Ako Kabupaten Pasangkayu. Metode penelitian yan digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang melahirkan di RSUD Ako Kabupaten Pasangkayu pada tahun 2020 berjumlah 179 orang dan sampel sebanyak 64 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil uji disimpulkan bahwa: Dari 64 responden, usia ibu saat hamil yang <20>35 tahun didapatkan 45,3?n ?20 dan ?35 tahun didapatkan 54,7%, pengetahuan yang rendah 67,2?n pengetahuan cukup 32,8%, jarak kehamilan <2 tahun 51,6?n ?2 tahun 48,4%, umur kehamilan 28-36 minggu 50?n 37-42 minggu 50%, serta kejadian BBLR 51,6%. Terdapat hubungan antara, usia ibu saat hamil, Pegetahuan, jarak kehamilan dan umur kehamilan dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Daerah Ako Kabupaten Pasangkayu. Kata Kunci : Usia, Pengetahuan, Jarak Kehamilan, Umur Kehamilan, BBLR. |