Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERBEDAAN PERUBAHAN INTENSITAS DISMENOREA ANTARA KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TADULAKO KOTA PALU
Nama: ANDI AMALIYA RAMADHANI
Tahun: 2020
Abstrak
ANDI AMALIYA RAMADHANI. Perbedaan Perubahan Intensitas Dismenorea antara Kompres Hangat dan Kompres Dingin pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu (di bawah bimbingan Sitti Radhiah). Peminatan Biostatistik, KB dan Kependudukan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Skripsi, Desember 2020 Dismenorea merupakan rasa sakit yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut bagian bawah sebelum dan selama haid, sering kali disertai rasa mual sehingga memaksa penderita untuk istirahat beberapa jam atau beberapa hari. Cara penanganan dismenorea secara non farmakologis salah satunya dengan menggunakan metode kompres hangat dan dingin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan intensitas dismenorea antara kompres hangat dan kompres dingin pada mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain quasi experimental (one group comparison pre test - post test design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi angkatan 2017 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Kota Palu yang mengalami dismenorea setiap bulan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sejumlah 26 orang. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon dan uji mann whitney. Penelitian ini ada hubungan atau perbedaan bermakna jika ?-value < 0,05. Hasil penelitian pada kompres hangat menunjukkan ?-value 0,000 < 0,05 dan kompres dingin sebesar 0,001 ?-value < 0,05 sedangkan kompres hangat dan dingin menghasilkan ?-value sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulannya, ada perbedaan antara pemberian kompres hangat dan kompres dingin dalam menurunkan nyeri dismenorea dimana ?-value 0,000 (? < 0,05) bahwa rerata penurunan nyeri pada perlakuan kompres hangat lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kompres dingin. Saran yang dapat diberikan kepada mahasiswi adalah mahasiswi dapat menerapkan terapi non farmakologis berupa kompres hangat pada saat mengalami nyeri dismenorea. Kata kunci: Dismenorea, Kompres Dingin, Kompres Hangat

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up