Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPenambahan Minyak Cumi Dosis Berbeda Pada Tepung Cacing Laut (Nereis Sp.) Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Post Larva Udang Kaki Putih (Penaeus Vannamei)
Nama: NUR RAHMA
Tahun: 2024
Abstrak
Nur Rahma (O 271 19 003). Penambahan Minyak Cumi Dosis Berbeda pada Tepung Cacing Laut (Nereis sp.) sebagai Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Post Larva Udang Kaki Putih (Penaeus vannamei). Ir. Achmad Rizal, M. App.Sc., Ph.D. dan Dr. Andi Heryanti Rukka, S.Pi., M.Si. (2024). Udang kaki putih (Penaeus vannamei) merupakan salah satu organisme yang sering dibudidayakan karena memiliki prospek dan profit yang menguntungkan. Pertumbuhan larva udang kaki putih sangat dipengaruhi oleh pakan yang diberikan. Pakan yang diberikan harus bergizi dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi udang sehingga kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan udang terpenuhi. Pakan alami yang banyak dimanfaatkan dalam kegiatan produksi benih udang khususnya untuk larva udang yaitu Artemia. Namun, dengan banyaknya pemanfaatan Artemia oleh hatchery udang menyebabkan harga Artemia semakin tinggi, sehingga perlu adanya pakan pengganti yang kandungan gizinya hampir sama. Pakan alami yang memiliki kandungan gizi hampir sama dengan Artemia yaitu cacing laut (Nereis sp.). Cacing tersebut memiliki kandungan protein sebanyak 56,29%, kandungan air 5,63%, lemak 11,32%, serat kasar 1,19%, dan abu 14,34%. Berdasarkan kebutuhuhan lemak dari udang, kandungan lemak dari Nereis sp. dikatakan masih kurang. sumber lemak hewani yang merupakan asam lemak penting untuk meningkatkan pertumbuhan organisme budidaya salah satunya yaitu minyak cumi. Minyak cumi memiliki kandungan asam lemak jenuh sebesar 29,40?n asam lemak tak jenuh 23,70%. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023. Bertempat di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kampal Instalasi Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah. Penelitian didesain berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 20 satuan unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan minyak cumi pada 100 g tepung cacing laut (Nereis sp.). Adapun perlakuannya yaitu Perlakuan A: Kontrol, perlakuan B: penambahan minyak cumi 5 mL/100 g tepung cacing laut, perlakuan C: penambahan minyak cumi 10 mL/100 g tepung cacing laut, perlakuan D: penambahan minyak cumi 15 mL/100 g tepung cacing laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak cumi pada tepung cacing laut (Nereis sp.) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak dan rasio konversi pakan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup post larva udang kaki putih (Penaeus vannamei). Perlakuan C (10 mL/100 g tepung cacing laut) memberikan hasil pertumbuhan bobot mutlak terbaik yaitu 0,30 g dan hasil rasio konversi pakan yang terbaik yaitu 1,15. Sedangkan hasil rata-rata kelangsungan hidup pada semua perlakuan yaitu 100%. Kata kunci: Penaeus vannamei, cacing laut, minyak cumi, pertumbuhan bobot mutlak, rasio konversi pakan, kelangsungan hidup

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up