JudulPenyerapan Amoniak Oleh Tumbuhan Air Sebagai Kandidat Tanaman Fitoremediasi Pada Budidaya Ikan Nila Dengan Sistem Akuaponik |
Nama: DEVI ARISKA MAESYAROH |
Tahun: 2025 |
Abstrak Devi Ariska Maesyaroh (O 271 18 086). Penyerapan Amoniak oleh Tumbuhan Air sebagai Kandidat Tanaman Fitoremediasi pada Budidaya Ikan Nila Dengan Sistem Akuaponik Dr. Ir. Zakirah Raihani Ya’la, M.Si, IPM dan Kasim Mansyur, S.T., M.Si. (2023). Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang cukup ekonomis.. Kendala yang biasanya terjadi dalam budidaya adalah keterbatasan lahan dan sumber air, kualitas air yang kurang optimal dan amoniak dari sisa pakan maupun feses ikan menjadi bahan pencemar perairan apabila dalam jumlah yang berlebih. Kadar amoniak pada pemeliharaan ikan dapat diatasi menggunakan tumbuhan air. Tumbuhan air dapat dimanfaatkan sebagai media yang digunakan untuk memperbaiki kualitas air jika diberikan dalam jumlah tertentu. Tumbuhan air berperan sebagai fitoremediasi. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2023. Penelitian bertempat di Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako Palu, Provinsi Sulawesi Tengah..Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan 4 ulangan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diujikan adalah jenis tanaman air yang berbeda, dalam sistem aquaponik dengan perlakuan A= kontrol B = kangkung 100 g, C = eceng gondok 100 g, D = lemna 100 g. Variabel yang diujikan terdiri dari pertumbuhan mutlak, kelangsungan hidup dan kualitas air. Data hasil pengamatan diolah menggunakan program software Ms Excel 2010 dan Minitab 16. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa jumlah filter memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan benih ikan nila, namun tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas air Bobot rata – rata ikan nila pada awal penelitian berkisar antara 1,3 – 1,4 gram, sedangkan hasil penelitian menunjukkan, pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh pada perlakuan C (tanaman eceng gondok) yang menghasilkan 3,45 g. Reduksi nitrat tertinggi diperoleh pada perlakuan C (tanaman eceng gondok) yang menghasilkan 98%. Reduksi nitrat yang lebih rendah diperoleh pada perlakuan D (tanaman lemna) yang menghasilkan - 111%, lalu diikuti oleh perlakuan A (tanpa tanaman) sebesar -276%, dan yang terendah diperoleh pada perlakuan B (tanaman kangkung) yaitu sebesar -455%. Sementara persentase reduksi nitrit tertinggi diperoleh pada perlakuan B (tanaman kangkung) dan C (tanaman eceng gondok) yang masing-masing 0%, lalu perlakuan D (tanaman lemna) vii yang menghasilkan -29%, dan yang terendah pada perlakuan A (tanpa tanaman) yang menghasilkan -448%. Kata Kunci : Ikan nila, sistem akuaponik, amoniak, nitrat, ni |