JudulBUDIDAYA IKAN SIDAT (Anguilla Marmorata Quoy Dan Gaimard,1824) PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN BIOFILTER BERBEDA |
Nama: TOFIK |
Tahun: 2025 |
Abstrak RINGKASAN TOFIK. O27118077. Budidaya Ikan Sidat Anguilla marmorata Quoi dan Gaimard 1824 pada Sistem Resirkulasi dengan Biofilter Berbeda. Samliok Ndobe dan Andi Heryanti Rukka (2025). Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki sumberdaya sidat termasuk benih, sampai saat ini belum tersedia banyak untuk kegiatan budidaya. Secara optimum benih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi ikan sidat ukuran konsumsi, sehingga perlu dikembangkan teknologi pembesaran. Teknologi yang dikembangan harus dapat dilakukan baik dalam skala kecil maupun skala besar. Intensifikasi budidaya dapat menimbulkan masalah kualitas air, sehingga teknologi yang dapat diterapkan dengan Recirculating Aquaculture System (RAS) yaitu penerapan biofilter. Tujuan penelitian untuk mengetahui penggunaan biofilter berbeda dalam sistem resirkulasi terhadap pertumbuhan ikan sidat (Anguilla marmorata). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2024, bertempat di Laboratorium Kualitas Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 unit satuan percobaan. Perlakuan A: Penggunaan Biofilter Tanaman Selada, Perlakuan B: Penggunaan Biofilter Tanaman Seledri, Perlakuan C: Penggunaan Biofilter Tanaman Pakcoy, Perlakuan D: Penggunaan Biofilter Tanaman Kangkung. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan D memiliki nilai tertinggi pada pertumbuhan bobot mutlak (0,29±0,05 g) dan nilai terendah pada perlakuan A (0,19±0,03 g), pertumbuhan bobot spesifik tertinggi pada perlakuan D (1,83±0,28%) dan terendah pada perlakuan C (1,38±0,21%), dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan D (76±8,94%), sedangkan terendah pada perlakuan B dengan nilai (60±14,14%). Penggunaan biofilter tanaman yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak ikan sidat. Penggunaan biofilter memberikan hasil dengan pertumbuhan bobot mutlak tertinggi sebesar 0,29±0,05 g, pertumbuhan bobot spesifik sebesar 1,83±0,28%, tingkat kelangsungan hidup sebesar 76±8,94% yaitu pada perlakuan D (tanaman kangkung). Kata Kunci : Biofilter Berbeda, Ikan Sidat, Pertumbuhan, Sintasan |