JudulPerbedaan Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Spiny Lobster Panulirus Sp. |
Nama: FITRI RAHMADANI RUSLI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Fitri Rahmadani Rusli (O27118037). Perbedaan Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Spiny Lobster Panulirus sp. Dr. Ir. Eka Rosyida, M. App.Sc dan Muh. Saleh Nurdin, S.Pi., M.Si. Spiny lobster (Panulirus sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi yang banyak diminati di pasar domestik maupun ekspor, terutama negara-negara Asia seperti Tiongkok, Jepang, dan Vietnam. Permintaan pasar yang tinggi terhadap lobster laut mendorong peningkatan kegiatan penangkapan, yang berdampak pada penurunan populasi dan ukuran individu di alam. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengembangan budidaya sebagai upaya alternatif untuk menjaga kelestarian sumber daya alam sekaligus memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan padat tebar terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup Spiny Lobster (Panulirus sp.) yang dibudidayakan dalam keramba jaring apung (KJA). Kegiatan pemeliharaan dilakukan selama 84 hari di Desa Siatu, Kecamatan Batudaka, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah. Terdapat tiga perlakuan kepadatan yang diuji, yaitu 10 ekor/m³ (A), 11 ekor/m³ (B), dan 13 ekor/m³ (C), masing-masing dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati mencakup pertumbuhan bobot mutlak, survival rate (tingkat kelangsungan hidup), serta kualitas air yang meliputi suhu, pH, dan salinitas. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa variasi padat tebar tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan bobot mutlak (P>0,05). Namun secara biologis, pertumbuhan tertinggi tercatat pada padat tebar 10 ekor/m³ dengan nilai 0,55 g, sedangkan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 90% diperoleh pada padat tebar 13 ekor/m³. Seluruh parameter kualitas air selama pemeliharaan masih berada dalam kisaran optimal untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster. Berdasarkan hasil tersebut, padat tebar 10–11 ekor/m³ direkomendasikan dalam kegiatan budidaya Panulirus sp. untuk memperoleh keseimbangan antara pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengevaluasi efisiensi pakan dan produktivitas budidaya dalam jangka waktu pemeliharaan yang lebih panjang. Kata kunci : Spiny lobster, Panulirus sp., padat tebar, pertumbuhan, kelangsungan hidup, keramba jaring apung |