JudulPengaruh Ukuran Gelembung Udara Aerasi Terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Banggai Cardinalfish (Pterapogon Kauderni) Pada Wadah Terkontrol |
Nama: NURUL AIN A. DAMARI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Nurul Ain A. Damari (O 271 18 012). Pengaruh ukuran gelembung udara aerasi terhadap kelangsungan hidup ikan banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) pada wadah terkontrol. Prof. Dr. Ir. Novalina Serdiati, M.Si dan Dr. Ir. Zakirah Raihani Ya’la, M.Si,IPM Ikan capungan banggai atau yang dikenal ikan banggai cardinalfish (P. kauderni) merupakan ikan endemik perairan kepulauan banggai, yang berada provinsi Sulawesi tengah. Ikan banggai kardinlfish masuk dalam daftar Internasional Union For Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List sebagai spesies yang terancam punah. Upaya budidaya ikan banggai kardinalfish terus dilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan pnelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan gelembung udara aerasi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan banggai cardinalfish (Pteropogon kauderni). ). Penelitian dilakukan di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kampal, Kelurahan Mamboro, Kec. Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei 2024. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga didapakan 18 unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan aerasi dengan perbedaan ukuran gelembung udara (nanobubble, microbubble, macrobubble). Variabel yang diukur meliputi Pertumbuhan Bobot Mutlak, Kelangsungan Hidup dan Kualitas Air. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) menggunakan program aplikasi Exel 2010 dan Minitab 16. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan bahwa penggunaan aerasi dengan ukuran gelembung udara berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan bobot mutlak ikan banggai cardinalfish (P. Kauderni). Bobot mutlak juvenil ikan banggai cardinalfish tertinggi pada penggunaan aerasi microbubble yaitu sebesar 0,58 g dengan presentase kelangsungan hidup sebesar 83%. Kualitas air selama penelitian yaitu DO antara 4,62-6,53 mg/L, suhu 28,9-31,4oC, pH 7,4-7,9, amoniak 0,03-0,62, salinitas 29-33 Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan bahwa penggunaan aerasi dengan ukuran gelembung udara berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan bobot mutlak ikan banggai cardinalfish (P. Kauderni). Bobot mutlak juvenil ikan banggai cardinalfish tertinggi pada penggunaan aerasi microbubble yaitu sebesar 0,58 g dengan presentase kelangsungan hidup sebesar 83%. Kualitas air selama penelitian yaitu DO antara 4,62-6,53 mg/L, suhu 28,9-31,4oC, pH 7,4-7,9, amoniak 0,03-0,62, salinitas 29-33 Kata kunci: Banggai Cardinalfish, Nanobubble, Microbubble, Macrobubble, Kelangsungan Hidup. |