Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulFREKUENSI PEMBERIAN MOLASE YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN FLOK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN SIAM (Pangasius Hypophthalmus)
Nama: NI MADE WIDYAWATI
Tahun: 2022
Abstrak
RINGKASAN Ni Made Widyawati (O 271 17 041). Frekuensi Pemberian Molase yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Flok untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus). (Dr. Muhammad Safir, S.Pi., M.Si dan Ir. Achmad Rizal, M.App.Sc., Ph.D). Ikan patin siam (P. hypophthalmus) berpotensi dikembangkan di Indonesia karena dapat diproduksi secara massal dan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Permintaan akan ikan patin dari berbagai negara seperti di Tiongkok mencapai 34.000 ton/tahun dan Thailand 19.200 ton/tahun. Tingginya permintaan tersebut bisa dijadikan peluang di Indonesia untuk meningkatkan usaha budidaya perikanan. Upaya yang dapat dilakukan dalam budidaya yakni menggunakan teknologi bioflok yang mampu mengoptimalkan penggunaan lahan dan air, dapat mengatasi masalah kualitas air dan efisiensi pakan yang tinggi. Teknologi bioflok memerlukan sumber karbon tambahan seperti molase untuk menyeimbangkan rasio C/N sehingga bakteri heterotrof mampu memanfaatkan nitrogen untuk diolah menjadi sel baru yang akan dikonsumsi ikan. Pemberian sumber karbon molase pada media pemeliharaan umumnya dilakukan satu kali sehari selama pemeliharaan. Sehingga frekuensi pemberian molase yang tepat perlu diteliti lebih lanjut guna menjamin ketersediaan flok. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret sampai 26 April 2022, yang berlokasi di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Saluyu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Benih ikan patin siam (P. hypophthalmus) yang digunakan berukuran 2-3 g, diperoleh dari UPR Saluyu. Padat tebar yang digunakan yakni 2 ekor/5 liter. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yakni; A) sehari sekali, B) dua hari sekali, C) tiga hari sekali, dan D) empat hari sekali. Variabel yang diamati yakni pertumbuhan bobot mutlak, kelangsungan hidup, efisiensi pakan, volume flok dan kandungan proksimat flok, serta parameter kualitas air (suhu, pH, DO dan amonia). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan bobot mutlak dan efisiensi pakan pada ikan patin tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian molase 2 hari sekali yakni secara berurut sebesar 4,10±1,44 g dan 37,92%. Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan pemberian molase 3 hari sekali (98%). Tingginya hasil pada perlakuan 2 hari sekali didukung oleh tingginya kandungan protein tambahan pada flok yakni 32,611%. Kata kunci: Ikan patin siam, bioflok, molase, frekuensi, proksimat flok, pertumbuhan bobot mutlak, kelangsungan hidup.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up