JudulPenambahan Bayam Raja (Amaranthus Hybridus) Dan Larutan Kapur Dengan Dosis Berbeda Dalam Pakan Terhadap Percepatan Molting Kepiting Bakau (Scylla Serrata Forsskal,1775) |
Nama: WINDA WIDYA UTAMI |
Tahun: 2023 |
Abstrak Pengembangan usaha budidaya kepiting bakau dibagi menjadi dua yaitu budidaya kepiting bakau cangkang keras dan cangkang lunak. Banyak permasalah yang dihadapi dalam pengembangan produksi kepiting bakau cangkang lunak diantaranya, yaitu durasi molting yang tidak bersamaan, lamanya waktu pemeliharaan dan relatif rendahnya kelangsungan hidup. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan bayam raja dan larutan kapur pada pakan untuk mempercepat molting kepiting bakau (S. serata) jantan. Penelitian dilaksanakan di tambak tradisional, Desa Salusumpu, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala dari tanggal 17 Desember 2021 sampai dengan 17 Januari 2022. Penelitian didesain dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor perlakuan, yaitu faktor dosis Bayam berbeda (B) dengan 3 taraf perlakuan B1 (40%), B2 (50%) B3 (60%) dan dosis larutan kapur berbeda (K) terdiri atas 3 taraf perlakuan K1 (2%), K2 (4%), K3 (6%) yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter kualitas air yang diamati yaitu salinitas, suhu, pH, DO serta amoniak dan dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B2K2 (50?yam/4% larutan kapur) merupakan kombinasi perlakuan yang paling baik untuk mempercepat molting pada kepiting bakau dibandingkan perlakuan lainnya yaitu dengan masa laten molting 16 hari, nilai pertambahan bobot mutlak 35,8 g, persentase molting 100?n kelangsungan hidup 100%. Berdasarkan hasil Analisis Komponen Utama (AKU) bahwa pertambahan bobot mutlak, persentase molting dan kelangsungan hidup memiliki korelasi positif serta negatif terhadap variabel kualitas air. Kata Kunci : ekdisis, fitostimulan, krustasea, pertumbuhan, titer. |