JudulPengaruh Penambahan Sari Kurma (Phoenix Dactylifera L.) Dalam Larutan NaCl Fisiologis Terhadap Motilitas, Viabilitas Dan Fertilitas Sperma Ikan Lele Masamo (Clarias Gariepinus). |
Nama: ATIKA SARI DEWI AGUSTIN |
Tahun: 2023 |
Abstrak Atika Sari Dewi Agustin (O 271 17 029) : Pengaruh Penambahan Sari Kurma (Phoenix dactylifera L.) Dalam Larutan NaCl Fisiologis Terhadap Motilitas, Viabilitas Dan Fertilitas Sperma Ikan Lele Masamo (Clarias gariepinus). Dr. Ir. Jusri Nilawati, M.Sc. dan Aswad Eka Putra, S.Pi, M.Si. Ikan lele Masamo (Clarias gariepinus) adalah salah satu jenis ikan budidaya yang dapat dipijahkan secara buatan dengan menggunakan penyuntikan hormon ke dalam tubuh ikan. Kesulitan yang sering dihadapi pembudidaya dalam pemijahan buatan yaitu rendahnya fertilisasi yang mengakibatkan daya tetas telur dan produksi larva menjadi rendah. Tingginya konsentrasi sperma dapat mengurangi peluang sperma membuahi sel telur. Salah satu cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu menggunakan larutan pengencer untuk mempertahankan kehidupan sperma. Salah satu bahan yang memenuhi kriteria sebagai bahan pengencer sperma adalah sari kurma (Phoenix dactylifera L.). Penelitian bertujuan untuk mengetahui motilitas, viabilitas dan fertilitas sperma ikan lele masamo (Clarias gariepinus) yang diberi larutan sari kurma (Phoenix dactylifera) dan untuk mengetahui tingkat daya tetas dan kelangsungan hidup larva ikan lele masamo dari hasil penyimpanan sperma. Penelitian ini dilaksanakan di BBI Tatanga dan UPR Tatanga, Jl. Lekatu, Tawanjuka, Kec. Palu Selatan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari- Februari 2023. Bahan uji yang digunakan yaitu sperma ikan lele masamo (Clarias gariepinus) yang diperoleh dari 1 ekor induk jantan yang sudah matang gonad dengan bobot tubuh 0,6 kg dan telur ikan lele masamo sebanyak 2.400 butir telur yang diperoleh dari hasil striping 1 ekor induk betina dengan bobot tubuh 0,6 kg yang berasal dari UPR Tatanga. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi perlakuan A (konsentrasi 1% sari kurma), perlakuan B (konsentrasi 1,2% sari kurma), perlakuan C (konsentrasi 1,4% sari kurma), perlakuan D (konsentrasi 1,6% sari kurma), perlakuan E (konsentrasi 1,8% sari kurma), dan perlakuan F (konsentrasi 2,0% sari kurma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas perlakuan A (konsentrasi 1,0% sari kurma) menghasilkan motilitas rata-rata 73,47% pada pengamatan 6 jam. Nilai viabilitas terbaik dengan jumlah 84,35% pada pengamatan 6 jam terdapat pada perlakuan F (konsentrasi 2,0% sari kurma). Fertilitas tertinggi terdapat pada perlakuan F dengan nilai 53 jam dan 36$ jam. Daya tetas telur tertinggi (12 jam) adalah 43?n daya tetas telur (24 jam) adalah 26% pada perlakuan F. Kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan F dengan nilai kelangsungan hidup larva (hasil dari penyimpanan sperma selama 12 jam) adalah 63,86?n kelangsungan hidup larva (hasil dari penyimpanan sperma selama 24 jam) adalah 61,75%. Kualitas air media selama penelitian: suhu berkisar 26-28o C, pH 7-8, oksigen terlarut 3-5 mg/L, dan amonia berkisar 0,05- 0,1 mg/L. Kata Kunci : Ikan lele masamo, NaCl fisiologis, sari kurma, motilitas, viabilitas dan fertilitas. |