JudulAMPAS TAHU YANG DIFERMENTASI DENGAN RAGI ROTI DOSIS BERBEDA PADA PAKAN FORMULASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN PATIN SIAM (Pangasius Hypophthalmus) |
Nama: NI MADE YENI ROSITA |
Tahun: 2024 |
Abstrak Ni Made Yeni Rosita (O 271 17 019). Ampas Tahu yang Difermentasi dengan Ragi Roti Dosis Berbeda pada Pakan Formulasi Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus). (Rusaini dan Eka Rosyida, 2024) Ikan patin Siam (Pangasius hypophthalmus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang budidayanya berkembang pesat di Indonesia. Jenis ikan ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya mudah berkembang biak, benih yang dihasilkan banyak, pemeliharaannya cukup mudah dan pertumbuhannya cepat. Masalah yang sering dihadapi pembudidaya yaitu tingginya biaya bahan baku pakan yang menyebabkan harga pakan semakin tinggi. Pemanfaatan bahan baku lokal merupakan alternatif untuk menekan biaya pakan, salah satunya adalah ampas tahu. Namun ampas tahu memiliki serat kasar tinggi, sehingga perlu difermentasi dengan memanfaatkan mikroba Saccharomyces cerevisiae yang terdapat dalam ragi roti guna memperbaiki kualitas bahan baku. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 Januari sampai 29 Februari 2024 di Laboratorium Kualitas Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Organisme uji yang digunakan berukuran 1-2 g dengan bobot rata-rata 1,29±0,10 g dan panjang 5-6 cm dengan panjang rata-rata 5,81±0,14 cm yang diperoleh dari UPR Pasir Gaok Fish Farm, Desa Pasir Gaok, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Padat tebar yang digunakan yakni 1 ekor/2 liter air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yakni: A) tanpa penambahan ragi roti (kontrol), B) 5 g ragi roti, C) 10 g ragi roti, dan D) 15 g ragi roti, dengan 5 replikasi sehingga terdapat 20 unit satuan percobaan. Variabel yang diamati yaitu pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik, pertumbuhan panjang mutlak dan spesifik, rasio konversi pakan, sintasan, sifat fisik pakan serta variabel kualitas air (suhu, pH, DO dan amonia). Ampas tahu yang difermentasi dengan ragi roti dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan panjang spesifik serta rasio konversi pakan. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan 10 g ragi roti yang memberikan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 3,65 g, pertumbuhan panjang mutlak 2,87 cm, panjang spesifik sebesar 0,53%/hari, rasio konversi pakan sebesar 1,14 dan sintasan benih ikan patin Siam sebesar 96%. Kata Kunci: Ikan patin Siam, pakan, ampas tahu, fermentasi, pertumbuhan |