Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPenambahan Tepung Hipofisa Ayam Broiler (gallus Sp.) Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Betok (anabas Testudineus, 1792)
Nama: FITRIANI
Tahun: 2023
Abstrak
Ikan betok (Anabas testudineus) adalah jenis ikan lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pangan, namun laju pertumbuhannya yang lamban menjadi kendala dalam usaha pembesarannya. Lambatnya pertumbuhan disebabkan kebutuhan nutrisi yang belum mencukupi serta kesesuaian dan ketersediaan pakan yang berkelanjutan. salah satu bahan baku yang dapat dijadikan sebagai suplemen untuk memaksimalkan penggunaan pakan adalah hipofisa ayam broiler. Hipofisa adalah suatu organ yang berpengaruh pada sejumlah proses vital dalam tubuh manusia maupun hewan termasuk ikan, Hormon tiroksi merupakan suatu hormon pertumbuhan yang terkandung dalam hipofisa ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung hipofisa ayam broiler pada pakan terhadap tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan betok (Anabas testudineus). Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari, mulai tanggal 30 Agustus - 30 September 2022. Bertempat di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Saluyu, Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Organisme uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan betok dengan ukuran panjang berkisar 6-7 cm dan bobot 7-8 g. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga menghasilkan 20 unit satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu Perlakuan A (kontrol), perlakuan B (dosis 0.10g tepung hipofisa ayam /100g pakan), perlakuan C (dosis 0.15g tepung hipofisa ayam /100g pakan), perlakuan D (dosis 0.20g tepung hipofisa ayam /100g pakan). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot mutlak, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik benih ikan betok yang diberi pakan dengan penambahan tepung hipofisa ayam broiler diperoleh pertumbuhan tertinggi pada perlakuan C dengan pertumbuhan sebesar 6.02% perhari, diikuti perlakuan B sebesar 5,21% perhari dan D sebesar 4,99% perhari. Pertumbuhan terendah pada perlakuan A (kontrol), yakni sebesar 4,05% per hari. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan betok tertinggi terdapat pada perlakuan C (93%) diikuti perlakuan D dan A (87%) serta yang terendah terdapat pada perlakuan B (73 %). Parameter kualitas air yang diamati dalam penelitian adalah oksigen terlarut, suhu, pH, dan amoniak, nilai kualitas air diperoleh selama penelitian masih dalam kisaran yang layak bagi pertumbuhan ikan betok. Kata Kunci: Ikan betok, hipofisa ayam broiler, pakan, pertumbuhan, kelangsungan hidup

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up