JudulSuhu Dan Salinitas Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forsskal, 1775) |
Nama: ABD. NAZAR |
Tahun: 2023 |
Abstrak Abd Nazar (O27116126). Suhu dan Salinitas Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forsskal, 1775) (Rusaini dan Achmad Rizal, 2023) Produksi nener tangkapan dari alam belum mampu mencukupi kebutuhan budidaya bandeng yang terus berkembang. Pembenihan ikan bandeng belum menunjukkan keberhasilan seperti pada pembenihan udang dan kegagalan dalam pembenihan bandeng disebabkan masih rendahnya daya tetas telur ikan bandeng. Faktor yang diduga penyebab rendahnya daya tetas telur selain pakan adalah suhu dan salinitas media pemeliharaan yang tidak optimum. Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai suhu dan salinitas optimal untuk daya tetas telur ikan bandeng. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan (November – Desember 2022) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Organisme uji yang digunakan dalam penelitian yaitu telur ikan bandeng (Chanos chanos Forskall, 1775) sebanyak 270 butir. Telur tersebut diperoleh dari hasil pemijahan induk ikan bandeng di BPBAP Takalar. Penelitian didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (RALF) yang terdiri atas 2 faktor, yaitu faktor suhu (T) dan faktor salinitas (S). Faktor T terdiri dari 3 taraf yaitu 28, 30, dan 32 0C dan faktor S terdiri dari 3 taraf yaitu 25, 30, dan 35 ppt. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Data daya tetas telur dianalisis ragam (ANOVA) Bila terdapat pengaruh nyata perlakuan terhadap peubah yang diamati maka diuji lanjut dengan menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan. Tidak ada interaksi antara suhu dengan salinitas media penetasan (P>0,05) terhadap daya tetas telur, dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan bandeng. Sebagai faktor tunggal suhu memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada daya tetas telur dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan bandeng yang dihasilkan dan perlakuan terbaik diperoleh pada suhu 30oC. Sedangkan salinitas memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup larva dan perlakuan terbaik pada penggunaan salinitas 30 ppt. Pada batas toleransi fisiologis, semakin tinggi suhu semakin cepat penetasan telur ikan bandeng, dimana waktu penetasan tercepat ditemukan pada perlakuan suhu 32oC, tetapi pada suhu tersebut abnormalitas larva relatif tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Kata Kunci : Ikan bandeng, suhu, salinitas, daya tetas telur |