Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERTUMBUHAN DAN SINTASAN POST LARVA UDANG PUTIH (Penaeus Indicus H. Milne Edwards, 1837) DENGAN PADAT TEBAR DAN VOLUME BIOFLOK BERBEDA
Nama: LUAT PASKA SIPAHUTAR
Tahun: 2022
Abstrak
RINGKASAN Luat Paska Sipahutar (O2716125). Pertumbuhan dan Sintasan Post Larva Udang Putih (Penaeus indicus H. Milne Edwards, 1837) dengan Padat Tebar dan Volume Bioflok Berbeda (Rusaini Ph.D dan Ir. Abidin Nur, M.Sc, 2021). Akuakulturis telah lama menyadari akan adanya kebutuhan diversifikasi produksi udang di Asia, dan udang putih (Penaeus indicus) disebut sebagai salah satu spesies untuk budidaya. Meningkatnya penggunaan pakan dalam budidaya udang secara intensif mengakibatkan limbah menjadi masalah utama karena toksitasnya. Oleh karena itu, diperlukan teknologi budidaya alternatif yang ramah lingkungan yang dapat memecahkan masalah tersebut, salah satunya adalah teknologi bioflok (Biofloc Technology, BFT). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan sintasan post larva udang putih dengan padat tebar yang berbeda dan diberi bioflok dengan volume yang berbeda. Penelitian didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 taraf percobaan yaitu padat tebar (D) dan volume bioflok (V). Faktor D terdiri dari 3 taraf (5 PL, 10 PL, 15 PL/20 L air) dan faktor V juga terdiri dari 3 taraf (10 mL, 15 mL, 20 mL), sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan, dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, dengan demikian terdapat 27 satuan unit percobaan. Bioflok pada reaktor terbentuk pada hari ke empat yang ditandai dengan adanya perubahan warna air media dari warna cokelat menjadi warna cokelat kehitaman dan melimpahnya busa yang menutupi permukaan air. Flok yang terbentuk tersusun dari beberapa jenis mikroorganisme seperti Cyclotella sp. 64 sel/mL, Melashira sp. 32 sel/mL, Protococcus sp. 5 × 104 sel/mL, Chlorella sp. 32 sel/mL, dan kelompok protozoa 32 sel/mL. Total bakteri yang terdapat pada flok dalam reaktor adalah 8,0 × 103 CFU/mL. Hasil uji proksimat menunjukkan bahwa bioflok mengandung protein 16,52 , lemak 1,03 , bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 20,20%, abu 52,48 , serat 1,48 , dan air 8,29%. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara padat tebar dan volume bioflok terhadap pertumbuhan mutlak udang putih (P > 0,05). Sebagai faktor tunggal volume bioflok juga tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak (P > 0,05) udang putih, tetapi padat tebar memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak (P 0,05) udang putih. Uji beda nyata terkecil (BNT) menunjukkan bahwa padat tebar 5 PL secara signifikan berbeda dengan padat tebar 10 PL dan 15 PL. Tidak ada perbedaan antara perlakuan padat tebar 10 PL dan 15 PL. Hasil analisis ragam juga menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara padat tebar dan volume bioflok terhadap feed conversion ratio udang putih (P 0,05). Sebagai faktor tunggal, baik padat tebar maupun volume bioflok juga tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak (P > 0,05) udang putih. Sintasan udang putih berkisar 73,33-100,00%. Kata kunci: Penaeus indicus, bioflok, pertumbuhan mutlak, feed conversion ratio, dan sintasan.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up