JudulMOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA IKAN PATIN (Pangasius Pangasius) YANG DISIMPAN DALAM MEDIA NaCl FISIOLOGIS DENGAN TAMBAHAN KONSENTRASI AIR KELAPA BERBEDA |
Nama: FADILA NINGSIH |
Tahun: 2023 |
Abstrak Fadila Ningsih (O27116004). Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Ikan Patin (Pangasius pangasius) yang disimpan Dalam Media Nacl Fisiologis dengan Tambahan Konsentrasi Air Kelapa Berbeda. Ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan ikan hasil introduksi dan mulai dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Keunggulan ikan patin dimana masa pertumbuhannya yang cepat, fekunditas dan sintasannya tinggi, tidak memiliki duri yang banyak, dapat dipijahkan dalam skala massal dan memiliki peluang untuk pengembangan skala industri. Fertilisasi merupakan proses penyatuan antara sel telur dengan sel spermatozoa untuk membentuk zigot. Daya tetas telur rendah merupakan kesulitan pembudidaya dalam kegiatan pemijahan. Tujuan penyimpanan sperma agar dapat mengoptimalkan jangka waktu penggunaan spermatozoa induk jantan yang unggul untuk membuahi sel telur betina secara buatan. Penelitian dilaksanan pada bulan Januari 2021. Penelitian bertempat di Laboratorium Kualitas Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu. Organisme uji yang digunakan dalam penelitian yaitu 1 ekor induk jantan ikan patin (Pangasius pangasius) dalam kondisi matang gonad. Pengamatan dilakukan selama 2 hari dengan interval waktu pengamatan setiap 12 jam. Penelitian ini di desain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan sehingga terdapat 20 unit satuan percobaan. Data hasil pengamatan di analisis kesamaan ragam (ANOVA) dengan menggunakan Minitab versi 16. Apabila terdapat pengaruh nyata perlakuan, maka dilanjutkan dengan Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil pengamatan motilitas dan viabilitas sperma ikan patin pada penelitian ini perlakuan 70% air kelapa merupakan perlakuan yang memiliki nilai persentase tertinggi dibandingkan dengan perlakuan 40% air kelapa, 50% air kelapa dan 60% air kelapa. Penambahan air kelapa dengan konsentrasi 70?pat memberi pengaruh karena adanya tambahan energi untuk dapat mempertahankan hidup sperma selama proses pengamatan 48 jam. |