Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENINGKATAN POPULASI JANTAN BANGGAI CARDINALFISH (Pterapogon Kauderni) MELALUI PERENDAMAN LARVA MENGGUNAKAN HORMON 17?-Methyltestosteron DOSIS BERBEDA
Nama: MOH. RYALDI
Tahun: 2021
Abstrak
RINGKASAN Moh.Ryaldi (O 271 15 078). Peningkatan Populasi Jantan Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Melalui Perendaman Larva Menggunakan Hormon 17?-Methyltestosteron Dosis Berbeda. Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) merupakan ikan hias yang telah dikenal dengan warna dan bentuk tubuhnya yang khas serta memiliki sifat parentalcare.. Sifat parentalcare P. kauderni terjadi pada masa spawning yakni ketika induk jantan akan memelihara telur dan larva dalam mulutnya. P. kauderni jantan mengambil peran signifikan dalam proses spawning dan perkembangan populasi P. kauderni. Beberapa masalah bermunculan, seperti terjadinya penurunan populasi jantan pada habitat alaminya. Salah satu upaya dalam pengendalian populasi jantan adalah melakukan pengembangan teknologi produksi jantan monoseks melalui teknik sex reversal, yakni pembalikan arah berkembangnya kelamin yang semestinya betina kemudian diarahkan menjadi jantan atau sebaliknya melalui pemberian hormon. Salah satu hormon yang efektif digunakan adalah hormon 17?-methyltestosteron dengan metode perendaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis hormon 17?-methyltestosteron melalui perendaman larva dalam meningkatkan populasi jantan Banggai Cardinalfish P. kauderni. Organisme yang digunakan yaitu larva Banggai Cardinalfish (P. Kauderni) berumur 3 hari yang diperoleh dari alam dengan padat tebar 10 ekor/4000 ml air laut. Perlakuan masing-masing berbeda yaitu Perlakuan A (kontrol), Perlakuan B (hormon 2 mg/l), Perlakuan C (hormon 4 mg/l) dan Perlakuan D (hormon 6 mg/l). Perlakuan perendaman hormon 17?-methyltestosteron dosis berbeda memberi pengaruh terhadap pembalikan nisbah kelamin Banggai Cardinalfish (P. kauderni). Kelangsungan hidup Banggai Cardinalfish (P. kauderni) tertinggi berada pada perlakuan B (hormon 2 mg/l) dengan nilai 80?n terendah pada perlakuan D (hormon 6 mg/l dengan 64%. Kisaran kualitas air yang diperoleh selama pemeliharaan pada semua perlakuan yaitu, suhu berkisar antara 26-29oC, pH dengan nilai 8, salinitas 27-29oC ppt, DO 5,6-7,4, dan amoniak 0-0,05. Kata kunci : Banggai Cardinalfish, P. kauderni, Hormon 17?-methyltestosteron, Nisbah Kelamin, Kelangsungan Hidup, Kualitas air

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up