Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulEFEK PENGGUNAAN TEPUNG BULU SERIBU (Acanthaster Planci) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis Niloticus)
Nama: FACHRI RAMADHAN THAMRIN
Tahun: 2021
Abstrak
Fachri Ramadhan Thamrin (O 271 15 076). Efek Penggunaan Tepung Bulu Seribu (Acanthaster planci) dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Dosen pembimbing Dr. Muhammad Safir S.Pi., M.Si dan Kasim Mansyur S.T., M.Si. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang ada di Indonesia. Pertumbuhan yang relatif cepat dan toleransi terhadap perubahan lingkungan yang lebar serta memiliki nilai ekonomis tinggi (Rp. 35.000- Rp. 45.000/kg untuk pasar lokal Sulawesi Tengah) menjadikan ikan ini potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, dalam kegiatan pembesaran ikan nila, pakan memiliki peranan yang sangat penting dan termahal. Hal ini dikarenakan 25%-85% komponen biaya dalam kegiatan produksi organisme akuakultur termasuk ikan nila ada pada pakan. Oleh karena itu, perlu adanya bahan baku alternatif yang dapat meminimalisir penggunaan tepung ikan dalam pakan buatan, dengan ketentuan bahan tersebut setidaknya memiliki kualitas dan kuantitas yang menyerupai tepung ikan. Berdasarkan hal tersebut, salah satu bahan yang potensial untuk dijadikan bahan baku pakan adalah tepung bulu seribu (A. planci). Selain ketersediaan dari organisme planci yang melimpah pada waktu-waktu tertentu serta tidak dimanfaatkan. Selain itu, hasil proksimat tepung planci juga menunjukkan kualitas yang baik dan menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek tepung planci (A. planci) dalam mensubtitusi penggunaan tepung ikan sebagai bahan baku pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (O. niloticus). Penelitian yang digunakan menggunakan rancangan acak lenagkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan percobaan yaitu; A (Tanpa tepung planci), perlakuan B (7% tepung planci), perlakuan C (14% tepung planci), Perlakuan D (21% tepung planci). Organisme uji yang digunakan adalah benih ikan nila berukuran 3 cm yang dipelihara dengan padat tebar 10 ekor/37 liter selama 30 hari. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan setiap pagi, siang dan sore hari secara add-satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan yang terjadi pada perlakuan A, B, C dan D secara berurut masing-masing sebesar (27,20 g), (31,60 g), (25,40 g) dan (25,80 g). Kelangsungan hidup yang terjadi pada perlakuan A, B, C dan D secara berurut sebesar (96,67%), (95,00%), (98,33%) dan (100,00%). Rasio konversi pakan pada perlakuan A, B, C dan D secara berurut masing-masing sebesar (2,37), (2,26), (2,56), (2,43). Secara umum semua perlakuan untuk semua parameter uji yang diamati tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0.05). Sebagai kesimpulan penggunaan tepung A. planci hingga dosis 21% sebagai bahan baku pakan dalam pembuatan pakan dapat digunakan dalam mengurangi penggunaan tepung ikan. Kata kunci: Oreohromis niloticus, Pakan, Acanthaster planci, Pertumbuhan

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up