JudulRESPON PERTUMBUHAN BENIH IKAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer, Bloch 1790) PADA SALINITAS DAN DOSIS PEMBERIAN PAKAN BUATAN BERBAHAN UTAMA LIMBAH KEPALA UDANG YANG BERBEDA DALAM WADAH TERKONTROL |
Nama: MOH ARIF BUDIAS SETIAWAN |
Tahun: 2021 |
Abstrak Ikan kakap putih memiliki kemampuan toleransi yang tinggi terhadap kadar garam (euryhaline). Selain itu, ikan kakap putih juga termasuk dalam golongan ikan katadromus. Ikan kakap putih merupakan salah satu jenis ikan air laut yang memiliki kandungan omega-3, protein 20%, dan kadar lemak 5%. Ikan kakap putih (Lates calcarifer) ini merupakan spesies ikan budidaya di Indonesia dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Permintaan impor pada tahun 2012 di negara eropa (Italia, Spanyol, dan Prancis) mencapai 14.285 ton, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 18.572 ton. Sebagai salah satu komoditas ekspor, permintaan jenis ikan ini cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Permasalahan yang sering dijumpai adalah ketersediaan ikan kakap putih ukuran konsumsi yang belum mampu memenuhi kebutuhan secara kontinyu disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya pakan dan kualitas air, yang artinya masih kurangnya kemampuan pengontrolan kualitas air dan daya beli pakan komersil yang berkualitas. Hal itu mengakibatkan, hasil produksi budidaya ikan tidak maksimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan benih ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) pada salinitas dan dosis pemberian pakan buatan berbahan utama limbah kepala udang yang berbeda dalam wadah terkontrol. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kampal Instalasi Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai dengan Desember 2020. Penelitiaan didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yang terdiri atas 2 faktor perlakuan, yaitu salinitas (S) dan dosis pemberian pakan (P) yang berbeda. Percobaan nilai salinitas yang digunakan yaitu 27‰, 30‰ dan 33‰ kemudian dosis pemberian pakan sebanyak 3%, 5?n 7%. Parameter kualitas air yang diamati ialah suhu, pH, dan DO. Hasil data pertumbuhan yang diperoleh dilakukan uji ANOVA kemudian, principal component analiysis (PCA) digunakan untuk menganalisis hubungan antara kualitas air dengan setiap variabel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan yang paling baik yaitu, pada salinitas 30‰ dan dosis pemberian pakan sebanyak 3% (S2P1) dengan memberikan hasil nilai kelangsungan hidup 100%, pertumbuhan panjang mutlak 0,32 cm, pertumbuhan bobot mutlak yaitu 0,74 g, pertumbuhan bobot harian 0,025 g/hari dan untuk nilai rasio konversi pakan (FCR) sebesar 1,40%. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian berada dalam rentang kondisi yang layak. Kata Kunci : Ikan Kakap putih, Pertumbuhan, Tepung Limbah Kapala Udang, Salinitas, Dosis Pemberian Pakan. |