JudulPEMANFAATAN EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa Oleifera) DALAM MENGONTROL PENYAKIT VIBRIOSIS PADA UDANG KAKI PUTIH (Penaeus Vannamei) |
Nama: WINDI ASRY |
Tahun: 2021 |
Abstrak Udang kaki putih (Penaeus vannamei) mengalami peningkatan produksi tiap tahunnya, hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar. Seiring dengan meningkatnya kegiatan budidaya udang kaki putih, masalah penyakit juga meningkat terutama yang disebabkan oleh bakteri pathogen. Salah satu bakteri yang sering menyerang udang budidaya adalah bakteri Vibrio yang menyebabkan penyakit vibriosis. Oleh karena, salah satu solusi untuk mengobati infeksi bakeri Vibrio pada udang dengan menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan, murah, aman bagi organisme dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia, seperti tanaman kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) dalam mengobati penyakit vibriosis pada udang kaki putih (Penaeus vannamei). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2019–April 2020. dilakukan di Laboratorium Patologi Akuakultur, Jurusan Akuakultur, Fakultas Peternakan dan Perikanan. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 15 satuan unit percobaan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak biji kelor (EBK) dengan konsentrasi yang berbeda: A (kontrol); B (100%); C (75%); D (50%); E (25%). Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk gambar, tabel dan grafik dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio harveyi pada konsentrasi 50% (v/v), Udang kaki putih yang terinfeksi bakteri Vibrio harveyi menunjukkan gejala klinis berupa nafsu makan menurun, pergerakan lemah, mendekati aerasi, nekrosis dan melanosis. Sintasan udang kaki putih terbaik ada pada perlakuan pemberian EBK 75% yaitu 81,8%, sedangkan sintasan terendah terdapat pada perlakuan pemberian EBK 100% sebesar 55,6%. |