JudulSUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG DAUN KELOR PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN MAS (Cyprinus Carpio) |
Nama: MOH. IRMANSYAH |
Tahun: 2022 |
Abstrak RINGKASAN Moh Irmansyah (O 271 14 128). Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Daun Kelor Moringa Oleifera pada Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Mas Cyprinus Carpio (Nasmia, 2021). Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu dari 10 jenis ikan budidaya air tawar yang relatif mudah untuk dibudidayakan di Indonesia (Prakosa, 2016). Menurut Handajani (2004), budidaya ikan mas sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup baik kualitas maupun kuantitas. Pakan merupakan biaya produksi yang dapat mencapai 60?lam budidaya ikan mas, sehingga diperlukan pengelolaan pakan yang efektif dan efisien. Tepung ikan (marine fish meal) adalah salah satu produk pengawetan ikan dalam bentuk kering, kemudian digiling menjadi tepung. Tingginya harga tepung ikan dalam pakan buatan dikarenakan keterbatasan jumlah tepung ikan. Salah satu upaya mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan tepung ikan adalah dengan menggunakan sumber protein alternatif yang memenuhi kebutuhan nutrisi ikan (Yolanda, 2013). Tepung daun kelor di manfaatkan sebagai pengganti tepung ikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan. Berdasarkan hal tersebut maka telah dilakukan penelitian tentang substitusi tepung ikan dan tepung daun kelor pada benih ikan mas (Cyprinus carpio) Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2020. Bertempat di Laboratorium Kualitas Air dan Biota Akuatik Jurusan Perikanan dan kelautan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako. Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga didapatkan 20 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah substitusi tepung ikan dengan tepung daun kelor pada pakan formulasi yaitu Perlakuan (A) Tepung ikan 100% + 0 tepung daun kelor / kg pakan, Perlakuan (B) Tepung ikan 75% + 25% tepung daun kelor / kg pakan. Perlakuan (C) Tepung ikan 50% + 50% tepung daun kelor / kg pakan. Perlakuan (D) Tepung ikan 25% + 75% tepung daun kelor / kg pakan. Perlakuan (E) Tepung ikan 0% + 100% tepung daun kelor / kg pakan. Parameter yang diamati Pertumbuhan bobot mutlak, Laju pertumbuhan relatif (RGR), Rasio konversi pakan (FCR), Sintasan (SR), Kualitas air. Penelitian menunjukan pertumbuhan bobot mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan A (tepung ikan 100%) dengan bobot yaitu 3,93 g, sedangkan perlakuan E (tepung kelor 100%) dengan bobot yaitu 2,95 g. Laju pertumbuhan relatif tertinggi terdapat pada perlakuan B (tepung ikan 75% + 25% tepung daun kelor) yaitu 1,26 % sedangkan terendah terdapat pada perlakuan D (tepung ikan 25% + 75% tepung daun kelor) yaitu 0,85 %. FCR perlakuan yang tertinggi terdapat pada perlakuan E (tepung ikan 0% + 100% tepung daun kelor) yaitu sebesar 5,35 sedangkan terendah terdapat pada perlakuan A (tepung ikan 100% + 0 tepung daun kelor) yaitu sebesar 4.01. SR berkisar 95%- 100%. Kata Kunci: Pertumbuhan, FCR, SR, Tepung ikan, Tepung daun kelor |