Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGAYAAN Artemia Sp. DENGAN EKSTRAK KROKOT (Portulaca Oleracea L.) TERHADAP FREKUENSI MOLTING, PERTUMBUHAN DAN SINTASAN POSTLARVA UDANG KAKI PUTIH (Penaeus Vannamei)
Nama: SITI MASYITHAH
Tahun: 2022
Abstrak
RINGKASAN Siti Masyithah (O27114060). Pengayaan Artemia sp. dengan Ekstrak Krokot (Portulaca oleracea) terhadap Frekuensi Molting, Pertumbuhan dan Sintasan Postlarva Udang Kaki Putih (Penaeus vannamei) (Rusaini dan Septina F. Mangitung, 2021). Salah satu komoditas budidaya perikanan yang sedang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah udang kaki putih (Penaeus vannamei). Kendala yang umumnya terjadi dalam produksi larva udang antara lain rendahnya tingkat kelangsungan hidup dan lambatnya pertumbuhan larva. Pertumbuhan krustasea bersifat terputus-putus karena dibatasi oleh adanya eksoskeleton, menyebabkan udang hanya tumbuh ketika terjadi molting. Proses molting diatur oleh molt stimulating hormon (MSH) atau hormon ekdisteroid yang disintesis dan disekresi oleh organ Y. Hormon ekdisteroid tidak hanya diproduksi dalam tubuh udang, namun juga terdapat dalam beberapa jenis tanaman, salah satunya tanaman krokot (Portulaca oleracea). Proses induksi hormon ekdisteroid dapat dilakukan melalui pengayaan pada media kultur Artemia sp. Pengayaan tersebut memanfaatkan sifat non selective filter feeder pada Artemia sp. Penambahan ekstrak krokot sebagai bahan pengayaan pada media kultur Artemia sp. dapat dilakukan untuk memacu molting, pertumbuhan dan sintasan udang karena adanya kandungan asam lemak linolenat, asam ekosapentanoat, asam dokosaheksanoat dan ekdisteroid dalam tanaman tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian ilmiah mengenai frekuensi molting, pertumbuhan dan sintasan postlarva udang kaki putih diberi Artemia sp. yang diperkaya ekstrak krokot (Portulaca oleracea). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2020, bertempat di Jl. Puenjidi Lrg. Perjuangan No.3, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pengayaan Artemia sp. dengan konsentrasi ekstrak krokot berbeda: A (0,0 mL/L); B (0,1 mL/L); C (0,2 mL/L); D (0,3 mL/L), E (0,4 mL/L), F (0,5 mL/L) dan G (0,6 mL/L). Data dianalisis ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 99% (nyata) menggunakan program aplikasi IBM SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan mutlak udang kaki putih. Pengayaan dengan ekstrak krokot 0,3 mL/L (perlakuan D) menghasilkan frekuensi molting dan pertumbuhan mutlak tertinggi masing-masing sebesar 5,8 kali dan 0,077 g. Kata Kunci: udang kaki putih, Artemia sp., krokot, molting, pertumbuhan.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up