JudulPENGARUH WAKTU KEJUT SALINITAS DALAM MEDIA RECOMBINANT GROWTH HORMONE (rGH) TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOI (Cyprinus Carpio L.) |
Nama: TAUFIQURRAHMAN |
Tahun: 2019 |
Abstrak Taufiqurrahman (O 271 13 013), Pengaruh Waktu Kejut Salinitas dalam Media Recombinant Growth Hormone (rGH) Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio L.) dibimbing oleh Dr. Ir. Jusri Nilawati, M.Sc. dan Musayyadah Tis’in, S.Kel.,M.Si., 2019 Ikan mas koi (Cyprinus carpio L.) mulai dikembangbiakkan di Jepang pada abad 17 dengan nama “Nishikigoi” yang berarti ikan yang beragam warna. Kendala dalam budidaya ikan mas koi adalah pertumbuhan yang lambat. Metode untuk meningkatkan pertumbuhan ikan adalah penggunaan hormon pertumbuhan, salah satu hormon yang biasa digunakan adalah recombinant growth hormone (rGH) merupakan hormon pertumbuhan yang memiliki fungsi yang sama dengan GH, pemberian shock salinity pada ikan untuk membuka jalur masuknya rGH melalui insang, dengan memanfaatkan mekanisme pertukaran cairan tubuh. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai Maret 2018. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur, Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah. Organisme uji yaitu benih Ikan mas koi (Cyprinus carpio L.), Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan skala laboratoris. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian pengaruh lama waktu perendaman rGH dengan dosis yang berbeda. Pertumbuhan bobot mutlak perlakuan C berbeda nyata terhadap perlakuan A, B, dan D. Perlakuan C memiliki pertumbuhan bobot mutlak tertinggi dengan nilai 5,198 g, sedangkan yang pertumbuhan bobot mutlak yang terdapat pada perlakuan D dengan nilai 1,929 g. Tingkat kelangsungan hidup ikan Ikan mas koi (Cyprinus carpio L.) selama penelitian berkisar antara 86,7 % - 100 %. Kata kunci : Ikan mas koi (Cyprinus carpio L.), recombinant growth hormone (rGH), Pertumbuhan bobot mutlak. |