Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGARUH SUHU TERHADAP DERAJAT PENETASAN TELUR IKAN LELE (Clarias Sp.)
Nama: JEANNE ISWANDA T
Tahun: 2019
Abstrak
RINGKASAN Jeanne Iswanda T(O27112020).Pengaruh Suhu Terhadap Derajat Penetasan TelurIkan Lele (Clarias sp.) (Jusri Nilawati dan Zakirah Raihani, 2019). Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena ikan ini memiliki pertumbuhan yang cepat serta harga ekonomis yang tinggi (Elpawati et al., 2015). Selain itu, ikan lele juga memiliki kandungan gizi tinggi dengan kandungan protein (17,7%), lemak (4,8%), mineral (1,2%), dan air (76%) (Ubadillah dan Hersoelistyorini, 2010). Kegiatan budidaya ikan umumnya terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pemeliharaan induk sampai pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran pasar. Tahap awal dari pemeliharaan benih adalah proses penetasan (Effendi, 2012). Selama proses penetasan, embrio sangat rentan terhadap lingkungannya. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu kualitas air berupa oksigen terlarut, pH,amoniak, serta faktor penting lainnya yang harus diperhatikan saat inkubasi embrio adalah suhu air (Yuniarti, 2003). Suhu mempengaruhi metabolisme embrio dan berdampak pada embriogenesis, laju penetasan dan tingkat penetasan telur. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu terhadap derajat penetasan telur ikan lele (Clarias sp.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019, di Laboratorium Balai Benih Ikan (BBI) Tavanjuka, Kelurahan Tatanga, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.Organisme uji yang digunakan dalam penelitian yaitu telur ikan lele sebanyak 30 butir/wadah. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak enam kali, sehingga terdapat 18 unit percobaan. Data embriogenesis, dan kualitas air dianalisis secara deskriptif, sedangkan data derajat pembuahan telur dan derajat penetasan telur dianalisis menggunakan microsoft excel 2010, setelah itu dianalisis ragam (ANOVA) menggunakan minitab 16 pada selang kepercayaan 95?n diuji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu inkubasi berbeda, mengakibatkan perbedaan lama fase perkembangan embrio mulai dari pembelahan sel, blastula, gastrula dan organogenesis hingga penetasan. Pembuahan dan penetasan telur lebih cepat terjadi pada suhu inkubasi 30oC dibanding dengan perlakuan suhu lainnya. Semakin tinggi suhu inkubasi maka semakin tinggi tingkat penetasan telur (HR). Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa suhu inkubasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tingkat pembuahan telur dan tingkat penetasan telur ikan lele. Kata Kunci: ikan lele, suhu, embriogenesis, derajat pembuahan, danderajat penetasan telur.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up