JudulEfisiensi Reproduksi Sapi Potong Di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara |
Nama: YESRANI MONTANGA |
Tahun: 2025 |
Abstrak Yesrani Montanga (O 121 21 223). Efisiensi Reproduksi Sapi Potong di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara. Yohan Rusiantono, dan Mobius Tanari. (2025). Sektor peternakan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat, khususnya melalui penyediaan protein hewani dari ternak sapi potong. Kabupaten Morowali Utara, khususnya Kecamatan Mori Utara, merupakan salah satu sentra populasi sapi potong di Sulawesi Tengah. Namun, efisiensi reproduksi sapi potong di tingkat peternak masih dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan yang tradisional, sehingga diperlukan kajian untuk mengetahui tingkat efisiensi reproduksi di wilayah ini sebagai bahan evaluasi dan pengembangan usaha peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi reproduksi sapi potong di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara, serta memberikan informasi dan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam pengembangan usaha sapi potong. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2024 hingga Januari 2025 menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara menggunakan kuesioner kepada peternak. Variabel utama yang diamati meliputi data reproduksi (umur kawin pertama, umur beranak pertama, lama kebuntingan, days open, dan calving interval), serta variabel tambahan berupa profil peternak (umur, pendidikan, kepemilikan, dan pengalaman beternak).Efisiensi reproduksi sapi potong di Kecamatan Mori Utara tergolong baik. Rata-rata lama kebuntingan sapi Bali dan sapi PO 283±9 dan 284±6 hari, umur beranak pertama sapi Bali dan sapi PO 31±4 dan 33±4 bulan,days open sapi Bali dan sapi PO 106±16 dan 116±6 bulan dan calving interval sapi Bali dan sapi PO 13±11 14±0 bulan.Efisiensi reproduksi sapi potong di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara berada pada kategori baik, ditunjukkan oleh nilai-nilai parameter reproduksi yang optimal. Hasil ini dapat dijadikan dasar pengembangan usaha sapi potong dan peningkatan produktivitas ternak di wilayah tersebut. Kata kunci: Sapi Potong, Efisiensi Reproduksi, Mori Utara, Morowali Utara Yesrani Montanga (O 121 21 223). Reproductive Efficiency of Beef Cattle in Mori Utara District, North Morowali Regency. Yohan Rusiantono, and Mobius Tanari. (2025). The livestock sector plays a crucial role in improving economic welfare and food security, particularly through the provision of animal protein from beef cattle. North Morowali Regency, especially Mori Utara District, is one of the centers of beef cattle population in Central Sulawesi. However, the reproductive efficiency of beef cattle at the farmer level is still influenced by traditional management practices, necessitating a study to determine the level of reproductive efficiency in this region as a basis for evaluation and development of livestock business. This study aims to determine the level of reproductive efficiency of beef cattle in Mori Utara District, North Morowali Regency, and provide information and consideration for local governments in developing beef cattle business.The research was conducted from December 2024 to January 2025 using a quantitative method with a survey approach. Data collection was carried out through field observations and interviews using questionnaires to farmers. The main variables observed included reproductive data (age at first mating, age at first calving, gestation length, days open, and calving interval), as well as additional variables such as farmer profiles (age, education, ownership, and breeding experience).The reproductive efficiency of beef cattle in Mori Utara District is classified as good. The average gestation length of Bali cattle and PO cattle is 283±9 and 284±6 days, age at first calving is 31±4 and 33±4 months, days open is 106±16 and 116±6 months, and calving interval is 13±11 and 14±0 months. The reproductive efficiency of beef cattle in Mori Utara District, North Morowali Regency, is in the good category, indicated by optimal reproductive parameter values. These results can serve as a basis for developing beef cattle business and increasing livestock productivity in the region. Keywords: Beef Cattle, Reproductive Efficiency, Mori Utara, North Morowali. |