Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulEfisiensi Usaha Ternak Kambing Peranakan Ettawa Pada Peternakan Rakyat Di Kelurahan Layana Kecamatan Mantikulore Kota Palu
Nama: EDWIN
Tahun: 2025
Abstrak
Edwin (O12121156), Efisiensi Usaha Ternak Kambing Peranakan Ettawa pada Peternakan Rakyat di Kelurahan Layana Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Dibimbing oleh (Yudi Mujayin). dan (Hauris.) Usaha peternakan rakyat memiliki peran penting dalam penyediaan sumber protein hewani dan peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan. Salah satu komoditas potensial adalah kambing Peranakan Ettawa (PE) karena kemampuan adaptasi dan produktivitasnya yang cukup baik. Namun, dalam praktiknya, masih banyak peternak yang menghadapi kendala dalam penggunaan input secara efisien, baik dari sisi teknis maupun biaya. Ketidakefisienan ini berpotensi menurunkan produktivitas dan keuntungan usaha ternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis efisiensi usaha ternak PE sebagai dasar peningkatan pengelolaan usaha peternakan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi dalam usaha ternak kambing Peranakan Ettawa (PE) di Kelurahan Layana, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, serta mengidentifikasi faktor-faktor produksi yang memengaruhi efisiensi tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–Februari 2025 dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sampel berjumlah 34 peternak yang dipilih secara acak. Data dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb- Douglas dengan bantuan perangkat lunak SPSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teknis, variabel jumlah pakan hijauan (X1), jumlah ternak (X3) dan tenaga kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap produksi ternak. Hasilnya, pakan konsentrat (X2) tidak memberikan pengaruh signifikan. Dari segi efisiensi teknis, sebagian besar peternak belum efisien, dengan 64,71% responden berada dalam kategori rendah dan hanya 35,29% yang mencapai efisiensi sangat tinggi. Pada efisiensi alokatif, sebagian besar peternak sudah efisien, ditunjukkan oleh 64,71% responden yang berada dalam kategori sangat tinggi dan tidak ada yang tergolong sangat rendah. Sementara itu, efisiensi ekonomi masih belum optimal, karena 79,41% responden berada dalam kategori rendah, dan hanya 17,65% yang mencapai efisiensi sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peternak belum mampu mengombinasikan efisiensi teknis dan alokatif secara maksimal. Kesimpulanya, bahwa efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi belum efisien, sedangkan efisiensi alokatif sudah efisien. Hal ini menunjukkan bahwa peternak perlu meningkatkan keterampilan dalam mengelola input dan proses produksi secara teknis agar dapat mencapai efisiensi usaha yang optimal secara keseluruhan. Kata Kunci: Efisiensi Teknis, Efisiensi Alokatif, Efisiensi Ekonomi, Kambing Peranakan Ettawa v

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up