Judul KUALITAS FISIK TELUR BURUNG PUYUH YANG MENDAPATKAN HIDROLISAT KITOSAN CANGKANG KEONG SAWAH (Pila Ampullacea) SEBAGAI PREBIOTIK |
Nama: WAHYUDI |
Tahun: 2022 |
Abstrak Wahyudi (O 121 18 208). Kualitas Fisik Telur Burung Puyuh yang Mendapatkan Hidrolisat Kitosan Cangkang Keong Sawah (Pila ampullacea) Sebagai Prebiotik. (Dibawah Bimbingan Rusdi dan Fatmawati, 2022) Puyuh memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani, karena selain dapat dimanfaatkan dagingnya, puyuh produktif sebagai penghasil telur. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh burung puyuh diantaranya kemampuan produksi telurnya cepat dan banyak, pemeliharaan secara komersial lebih sederhana, lebih mudah dan efisien karena memelihara burung puyuh tidak memerlukan kandang dan lahan yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik telur burung puyuh yang mendapatkan hidrolisat kitosan cangkang keong sawah (Pila ampullacea) sebagai prebiotik dalam . Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Juli -14 September 2021 di Kandang Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Desa Sibalaya, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 250 ekor burung puyuh betina umur produksi 10 minggu, yang ditempatkan dalam kandang sangkar yang terbuat dari kawat sebanyak 25 petak. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dicobakan P0 = ransum dasar tanpa penggunaan prebiotik, P1 = ransum dasar + 100 ppm prebiotik, P2 = ransum dasar + 200 ppm prebiotik, P3 = ransum dasar + 300 ppm prebiotik dan P4 = ransum dasar + 400 ppm prebiotik. Peubah yang diamati yaitu warna kuning telur, persentase putih telur (%), persentase kuning telur (%), dan persentase kerabang telur (%). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap warna kuning telur, persentase putih telur, persentase kuning telur dan persentase kerabang telur. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa penambahan hidrolisat kitosan cangkang keong sawah (Pila ampullacea) antara 100-400 ppm sebagai prebiotik dalam ransum belum memberikan pengaruh terhadap kualitas fisik telur burung puyuh. Kata kunci : Burung puyuh, kitosan cangkang keong sawah, kualitas telur |